WahanaNews-Solo | Suasana duka menyelimuti rumah orang tua Ida Kumala Sari, 30, korban meninggal dunia dalam kecelakaan atau laka kereta kelinci di Jalan Andong–Nogosari tepatnya di Dukuh Tegalrejo, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, pada Rabu (11/5/2022).
Rumah orang tua Ida yang berada di Dukuh Cepoko, Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, tersebut terus didatangi para pelayat, Kamis (12/5/2022). Saat menyambangi rumah duka, Kamis, terdengar tangisan seorang perempuan yang ternyata ibunda Ida.
Baca Juga:
Mobil Bus PT. Lalupa Karona Alami Kecelakaan Tunggal di Jalan Lintas Parapat Simalungun, 10 Penumpang Terluka
“Ya Allah, Nduk. Anakku,” tangis sang ibu. Beberapa orang berada di sekitar wanita itu mencoba menenangkannya.
Sementara itu, di teras depan adalah seorang laki-laki berkaus lengan panjang berwarna hitam duduk bersama dengan beberapa orang. Tatapan laki-laki tersebut terlihat kosong, padahal orang-orang di sekitarnya tengah asyik berbincang-bincang. Sesekali si pria juga tampak menangis.
“Itu suami almarhumah, namanya Muhammad Fatoni,” terang paman Ida, Totok Suryanto, 60.
Baca Juga:
Hendak Kabur, Usai Jambret WNA di Sudirman Pelaku Tabrak Separator Kaki Patah
Entah apa yang dipikirkan lelaki yang akrab disapa Toni tersebut. Dalam satu waktu, ia harus kehilangan istri yang dinikahinya sejak 2017 sekaligus anak laki-lakinya, Tama, yang baru berumur empat tahun.
Totok kemudian menjelaskan sebenarnya keluarga Ida hidup merantau di Karawang, Jawa Barat, sejak 2017 lalu. Jadi, ia kurang mengerti keseharian Ida di tanah perantauan. Namun Toto mengenal keponakannya sebagai orang baik.
Dia menjelaskan Ida sekeluarga mudik ke kampung halaman pada Kamis (28/4/2022). Mereka lebih dulu pulang ke kampung halaman Toni yang berada di Muncar, Kabupaten Semarang. Kemudian Ida bolak-balik pergi ke kampungnya hingga terakhir ia kembali ke Cepoko pada Minggu (8/5/2022).
“Toni sendiri baru kembali ke Karawang pada Minggu siang. Terus almarhumah diantar keluarga Toni untuk mudik ke sini pada Minggu sore,” jelasnya.
Ia mengungkapkan keluarga Ida biasanya mudik setahun sekali atau pada saat ada acara penting keluarga. Sejauh ini, Ida dan suaminya baru dikaruniai satu anak laki-laki, Tama, yang ikut menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan kereta kelinci itu.
Totok menjelaskan, Ida juga kembali untuk menengok sang ayah yang sakit komplikasi. Sedangkan kondisi ibunya dalam keadaan sehat. Namun, keadaan berubah saat orang tua Ida mengetahui anak perempuan satu-satunya menjadi korban kecelakaan kereta kelinci.
Totok menjelaskan saat mendengar kabar Ida yang menjadi korban meninggal dunia, ibu Ida hanya dapat menangisi kepergian anak kedua dari tiga bersaudara tersebut. Sedangkan sang ayah yang sakit hanya bisa terbaring istirahat.
“Ibunya itu menangis sejak kemarin pagi. Kemarin itu enggak berhenti-berhenti. Sekarang sedikit berhenti, tapi menangis kembali,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Ida Kumala Sari dan Tama yang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan kereta kelinci di Andong adalah ibu dan anak.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, mengatakan kereta kelinci yang mengalami kecelakaan tunggal adalah kendaraan Isuzu Truk Box modifikasi dengan nomor polisi H-1439-SMG.
“Selain korban dua meninggal dunia, ada pula tiga orang yang mengalami luka ringan. Semuanya berasal dari Dukuh Cepoko, Desa Sangge, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali,” kata Budi, Rabu.[zbr]