WahanaNews-Solo | Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut jika pernyataan juru bicara (Jubir) PKS Muhammad Kholid yang menyebut Solo sebagai Kota termiskin di Jawa Tengah tidak adil.
"Kurang adil saja jika disebut termiskin atau apa. Pokonya kami kejar terus pertumbuhan ekonomi," kata saat diwawancarai di Balai Kota Surakarta, Senin (19/9) pagi.
Baca Juga:
Jumlah Penumpang Udara Domestik ke Kalbar Turun 20,61 Persen Februari 2025
Menurut Gibran, Kota Solo mengalami tren penurunan angka kemiskinan dari tahun ke tahun. Namun demikian, dirinya tidak menampik bahwa tingkat kemiskinan di kota yang baru dia pimpin selama 1,5 tahun itu mengalami kenaikan saat pandemi Covid-19.
"Ketika Covid-19 memang ada peningkatan 0,37 persen. Makanya kita sedang berupaya untuk menurunkan itu, dari tahun ke tahun trennya, kan, menurun terus," jelas dia.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pun menargetkan tren penurunan angka kemiskinan di Kota Solo terjadi hingga masa jabatannya selesai.
Baca Juga:
Impor Jawa Timur Februari 2025 Naik 2,13 Persen dari Januari
"Makanya kami perbanyak acara, tempat pelatihan UMKM, bicara kemiskinan tidak tentang perut saja," jelasnya.
"RLTH juga genjot terus, misal di kawasan Semanggi dan Mojo kita kerahkan semua bantuan dari CSR, swasta, dan pemkot," tuturnya.
Sementara itu, Berdasarkan Data Balai Pusat Statistik (BPS) menyebut Solo menempati rangking 11 terendah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) dengan persentase kemiskinan sebesar 9.40 persen.
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Solo Bambang Nugraha mengatakan angka tersebut termasuk dalam kategori kemiskinan tingkat medium.
"Beberapa kabupaten angkanya cukup tinggi, Surakarta itu di medium," jelasnya.
Bambang menjelaskan pada 2020 itu presentase kemiskinan sebesar 9,03 persen, sedangkan di 2021 yakni 9,40.
Sementara itu, untuk 2022, pihak BPS baru akan melakukan pendataan basis data perlindungan sosial secara sensus pada bulan depan.
"Memang terjadi kenaikan, tetapi untuk disebut tertinggi tidak juga," tuturnya.
Di Provinsi Jawa Tengah sendiri angka kemiskinan terendah 2021 adalah Kota Semarang dengan 4,56 persen. Untuk kota dengan angka kemiskinan tertinggi di provinsi yang sama yakni Kebumen dengan 17,83 persen.[zbr]