WahanaNews-Solo | Harga beberapa komoditas, seperti tepung terigu, telur ayam, dan daging ayam di Pasar Boyolali Kota terpantau mengalami kenaikan, Minggu (21/8/2022). Kenaikan harga komoditas tersebut dikeluhkan pedagang karena daya beli masyarakat menurun drastis.
Salah satu pedagang kebutuhan pokok, Mulyati, 50, mengungkapkan sudah beberapa hari ini dia tidak berjualan telur karena harganya yang tinggi.
Baca Juga:
Bupati Karo Hadiri Perayaan Kenaikan Yesus Kristus GBKP Klasis Sinabung
“Terakhir itu saya jual telur ayam Rp29.000 per kilogram. Itu daya beli menurun sekali karena harga yang tinggi. Kalau harga normal, Rp26.000 sampai Rp27.000 per kilogram,” kata dia saat berbincang dengan Solopos, Minggu (21/8/22).
Ia mengatakan harga telur ayam dari kandang juga sudah tinggi. Mulyati menceritakan dirinya diberi tahu penjual telur ayam dari kandang karena harga pakan yang tinggi.
Selain telur ayam, harga tepung terigu dan makanan berbahan dasar tepung, seperti mi dan kerupuk juga naik.
Baca Juga:
April hingga Juni 2024, Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik
“Tepung ini harganya sekarang sekitar Rp12.000–Rp12.500 per kilogram, kenaikannya dibanding sebulan yang lalu ya sekitar Rp1.000–Rp1.500 per kilogram karena beda-beda suplier,” kata dia.
Untuk kerupuk, Mulyati mengatakan kenaikan sekitar Rp1.000 per kilogram, dari Rp6.500 menjadi Rp7.500. Kenaikan tersebut, kata Mulyati, baru terjadi beberapa hari yang lalu. Sedangkan kenaikan mi bervariasi, antara Rp500–Rp1.000 per bungkusnya.
“Ini daya beli masyarakat menurun drastis. Mungkin karena faktor keuangan, pendapatan tetap tapi harga barang naik dan pengeluaran banyak. Ini kan musim anak masuk sekolah dan kuliah. Semoga, harga komoditas pasar dapat distabilkan sehingga daya beli masyarakat dapat bertambah,” kata dia.
Pedagang lainnya, Kamti, 58, mengatakan harga telur ayam di tempatnya juga mengalami kenaikan dari Rp26.000 menjadi Rp30.000 per kilogramnya dalam sepekan.
“Daya beli masyarakat cenderung turun dan biasanya belinya setengah kilogram dengan harga Rp15.000. Kalau beli seperempat, ya saya kasih Rp7.500. Di hitung sekilonya senilai Rp30.000. Jika beli langsung satu kilogram, saya kasih harga Rp29.000,” kata dia.
Ia mengungkapkan harga telur ayam memang cenderung naik-turun. Menurutnya harga telur ayam kali ini menjadi yang tertinggi.
Kamti mengatakan harga tepung terigu juga mengalami kenaikan dari Rp10.000 menjadi Rp12.000 per kilogramnya. Kenaikan itu sudah berlangsung sejak sebulan lalu.
“Pelanggan saya pada mengeluh kok harganya tinggi. Tapi ya tetap beli karena namanya kebutuhan. Harapan saya kalau bisa turunkan harganya, kasihan pembeli pada mengeluh,” kata dia.
Salah seorang pedagang daging ayam, Saryati, 32, mengaku harga daging ayam juga melonjak dari Rp29.000 menjadi Rp33.000 per kilogram sejak sepekan terakhir. Kenaikan harga tersebut juga membuat daya beli masyarakat untuk daging ayam juga menurun.
“Saya biasanya bawa 140 kilogram. Sekarang bawa 120 kilogram. Itu pun kadang enggak habis. Harapannya, harganya distabilkan agar pembeli tidak terganggu. Kalau seperti ini pembeli makin sedikit,” kata dia.[zbr]