WahanaNews-Solo | Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Solo Raya melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Mereka mendatangi Balai Kota Solo untuk menyampaikan aspirasi kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
Terlihat puluhan mahasiswa datang dengan membawa sejumlah spanduk aspirasi. Antara lain bertuliskan '#GRUDUKANAKPresiden' dan 'BBM Naik Rakyat Tercekik'.
Ada tiga tuntutan yang mereka tuliskan.
Pertama, menolak kenaikan harga BBM.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Kedua, mencabut kebijakan tarif dasar listrik.
Ketiga, mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas.
Ketua Umum HMI cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali, mengatakan pihaknya sengaja berunjuk rasa di Balai Kota Solo sebagai simbol tempat yang pernah dipimpin Jokowi dan kini berlanjut kepada Gibran.
"Kenapa di sini karena kami ingin mengantar aspirasi langsung ke anak Jokowi. Solo mendapat privilage bahwa anak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia sudah menjadi wali kota. Kami melakukan aksi di sini simbolik di depan pelataran kantor yang didiami Jokowi, sekarang didiami anaknya," katanya usai aksi unjuk rasa, Rabu (31/8/2022).
Menurutnya Jokowi telah mengkhianati rakyat jika menaikkan harga BBM. Sebab ketika harga BBM naik, maka harga-harga lainnya akan ikut naik.
"Ketika Jokowi menaikkan harga BBM Jokowi sudah mengkhianati amanat rakyatnya terutama rakyat kota Solo saya tegaskan bapak Presiden Joko Widodo bahwa rakyat Solo Raya menolak naiknya harga BBM," ujarnya.
Ketua Umum HMI Cabang Solo, Wira Drana, mengatakan kenaikan harga BBM bakal menambah angka kemiskinan di Indonesia.
"Kenaikan BBM ini akan menambah angka kemiskinan di Indonesia. Itu pasti karena di waktu pandemi itu kebanyakan masyarakat tidak takut pandemi, tetapi takut kelaparan, bagi orang-orang yang tidak mampu seperti itu. Daripada saya tidak makan, daripada saya tidak kerja, lebih baik kena COVID, kalau mati itu urusan Tuhan," ujarnya.[zbr]