WahanaNews-Solo | Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) akan memeriahkan peringatan Hari Batik Nasional di Kota Solo, Minggu (2/10/2022).
Penelusuran melalui akun Instagram Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo @pariwisatasolo, Kamis (22/9/2022) acara bertajuk Berkebaya bersama Ibu Negara dihadiri Ibu Negara Iriana Jokowi.
Baca Juga:
Walikota Jakarta Pusat Dorong Batik Pakaian Santai
Kegiatan itu untuk memeriahkan Hari Batik Nasional dan mendukung Kebaya Goes to UNESCO.
Pemkot Solo bersama Himpunan Ratna Busana Kota Solo akan menyelenggarakan parade kebaya di depan Rumah Dinas Walikota Solo, Loji Gandrung sampai depan Ndalem Wuryoningratan.
“Betapa indahnya Kota Solo jika semua mengenal dan melestarikan tradisi berbusana khususnya kebaya,” tulis keterangan fotonya.
Baca Juga:
BRIN Ajak Peneliti Global Riset Kesehatan Tanah di ICC MAB Maroko
Selain parade kebaya, Pemkot Solo menyiapkan sejumlah kegiatan, di antaranya menari bersama, tarian batik, dan Bazaar UMKM. Kegiatan berlangsung pukul 13.30 WIB sampai 18.00 WIB.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan ada kegiatan Solo Batik Carnival (SBC) pagi dilanjutkan kegiatan Berkebaya bersama Ibu Negara.
“Sore ya, kirab dari Loji Gandrung sampai Ndalem Wuryoningratan, berkebaya,” jelasnya.
Kegiatan itu, menurut Gibran, untuk mendukung kebaya yang diusulkan menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Mengutip laman resmi Pemkot Solo, Usulan Hari Kebaya Nasional yang diawali dari usulan Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia, mendapat persetujuan dari Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Keputusan ini dilatarbelakangi untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di antara masyarakat, khususnya bagi perempuan Indonesia.
Selain itu, dukungan Kemenko PMK berdasarkan atas kriteria, antara lain kebaya tidak mencerminkan kedaerahan, kebaya terdapat di seluruh wilayah Nusantara, kebaya bisa dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat, kebaya mudah didapat, kebaya mudah dalam perawatannya, kebaya bisa diperoleh dengan harganya terjangkau, serta kebaya mengandung unsur etika dan estetika berbusana.
Menindaklanjuti wacana penetapan Hari Kebaya Nasional, telah diadakan Rapat Koordinasi Pengusulan Hari Berkebaya Nasional secara daring, pada Kamis (3/6/2021).
Pertemuan ini dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Nyoman Shuida, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri, Perwakilan Kemendikbud Ristek, Kemensetneg, pakar kebudayaan, serta perwakilan Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia.
Dalam penetapan Hari Kebaya, diperlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan, meliputi tahapan, seperti kajian ilmiah landasan pengusulan dan tahapan menentukan pihak yang akan menjadi pemrakarsanya.
Seluruhnya wajib disiapkan dan dirancang terlebih dahulu sebelum diusulkan kepada Presiden.
Untuk mewujudkannya, diperlukan koordinasi yang matang antara Tim Nasional dengan menggandeng perwakilan komunitas, tokoh nasional, budayawan, akademisi, dan perwakilan masyarakat dari berbagai kalangan maupun profesi.
Yayasan Kebaya Warisan Indonesia atau Kebaya Foundation merupakan salah satu komunitas yang ingin meletakkan kebaya dalam jati diri perempuan Indonesia.
Di antaranya, yaitu mendorong UNESCO agar menetapkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda dunia, mendorong pemerintah menetapkan Hari Kebaya nasional, mencanangkan berdirinya Museum Kebaya Nasional, memberikan literasi mengenai filosofi tentang kebaya dan perilaku sosial perempuan Indonesia, dan bahkan meningkatkan nilai sosial ekonomi kebaya yang berdampak positif bagi kalangan terkait.
Berkaitan dengan agenda tersebut, Tim Nasional juga mengadakan kerja sama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yakni menggelar Kirab Prajurit Keraton dan parade Kebaya Nusantara di Kota Solo, Sabtu, (4/6/2022).
Adapun Solo berkesempatan menjadi tuan rumah acara itu karena label Solo yaitu Kota Budaya serta mayoritas perempuan Solo kerap menggunakan kebaya dalam kehidupan sehari-harinya.
Acara ini bertujuan melakukan sosialisasi tentang penggunaan kebaya yang menjadi warisan budaya Indonesia. Harapannya agar masyarakat lebih mencintai dan terus melestarikan keberadaan kebaya sebagai Kebaya Nasional.[zbr]