WahanaNews-Solo | Crazy Rich Grobogan Joko Suranto bakal menemui Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Rakahari ini Senin (9/5/2022).
Hanya saja belum tahu apa yang ingin dibicarakan oleh sosok yang terkenal setelah memperbaiki jalan di kampungnya Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung itu Rp 2,8 miliar.
Baca Juga:
Mata Pelajaran AI dan Aoding, Disebut Mendikdasmen Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
Sebelumnya Joko ke Solo pada Minggu (8/5/2022).
Kini berkat aksi sosialnya itu, nama Joko Suranto pun dielu-elukan warga setempat.
Saking populernya Joko Suranto, ia sampai disangkutpautkan dengan dunia politik.
Baca Juga:
Gibran Terima Keluhan Publik, Hadirkan Posko Pengaduan dan Nomor WA Khusus
Joko Suranto dijagokan tak hanya di tingkat kabupaten sebagai Bupati Grobogan, bahkan dia diminta jadi Presiden Republik Indonesia.
Nama Joko Suranto dianggap ideal meneruskan jejak Joko Widodo sebagai presiden Indonesia.
Keduanya kebetulan memiliki nama depan yang sama.
Menanggapi wacana itu, Joko mengungkapkan menjadi presiden itu merupakan alat bukan tujuan. Apa maksudnya?
"Menjadi presiden itu alat bukan tujuan, jadi kalau tujuan saya nawaitu saya adalah menjadi orang yang baik yang bisa memberi bantuan manfaat bagi orang lain," katanya, Minggu (8/5/2022), di sela kepulangannya ke Solo.
Disinggung apakah sudah ada partai politik yang meminangnya, Joko tidak mengatakan secara gamblang.
"Minang-meminang? Kan saya bukan perempuan, tapi niat yang baik yang jadi platform kehidupan yang mestinya jadi dasar kekerabatan, kekeluargaan dan keagamaan kita" ungkapnya.
"Anda mestinya menjaga (agar) saya tidak menjadi presiden, karena enggak ada presiden yang membangun jalan pakai uang pribadi," katanya kemudian tertawa.
Menurutnya saat ini rakyat Indonesia membutuhkan presiden yang suka berbagi kebaikan.
"Kita itu butuh presiden yang berbagi kebaikan, mengampanyekan kebaikan. Bukan menjadi tempat pertarungan untuk memperebutkan atau menghabiskan sumber daya," ucap Joko.
Sekali lagi, Joko Suranto menegaskan bahwa dirinya tidak ada niatan untuk terjun ke dunia politik.
"Enggak ada (niat terjun politik) saya itu niatnya produktif, berbagi. Pokok e punya banyak (harta) kasihkan," ungkapnya.
Banyak yang Minta Bantuan
Bahkan setelah viral, dia mengaku sering mendapatkan pesan atau Direct Message (DM) di media sosial (Medsos) dari masyarakat.
"Iya (minta bantuan) melalui Direct Message di Instagram," kata Joko di Kota Solo, Minggu (8/5/2022).
Dirinya mengaku selalu merasa sedih saat dimintai bantuan namun tidak bisa membantu.
"Memang, menyakitkan ketika ada yang minta tolong enggak bisa bantu, itu sedih jujur," ungkap Joko.
Joko mengaku tidak bisa serta merta memberikan bantuan pada masyarakat.
Bukan karena tidak mau memberi, namun dia kerap melihat orang yang meminta bantuan darinya masih muda.
"Pada saat tertentu rasionalitas kita masih terjaga. Kok tiba-tiba orang gampang meminta," tutur Joko.
Ia menilai, hal tersebut sebuah keprihatinan, kecuali jika orang tersebut sudah berusaha sebaik-baiknya dan berusaha maksimal.
"Saya beberapa kali review usia masih sekian (muda) kok gampang banget minta, ya itu harus ada mentalitas Kita di masyarakat Kita," ungkapnya.
Menurutnya, kejadian itu membuat banyak orang sadar bahwa sampai saat ini masih banyak akses ekonomi dan pekerjaan yang belum terjawab.
"PR (pekerjaan rumah) bagi kita semua, apalagi saya enggak menyinggung siapa. Kita punya kontribusi yang bisa di distribusikan," urainya.
Ia mengaku, setelah viral karena memperbaiki jalan senilai Rp 2,8 miliar, ada kehidupan dia yang berubah.
"Banyak hal yang berubah, jadi terkenal iya. tapi yang tidak berubah adalah persepsi Saya prasangka Saya selalu positif," ujarnya.
"Prasangka apa pun pada ketentuan Allah, Tidak punya pikiran yang hal yang kurang bagus di hati saya, capek rugi nanti," imbuhnya.[zbr]