WahanaNews-Solo | Tidak hanya wilayah Kota Solo, kawasan Palur yang merupakan perbatasan Solo-Sukoharjo-Karanganyar juga terancam macet parah saat Jembatan Jurug B Solo ditutup dan dibongkar mulai 6 Agustus 2022 hingga 2 Desember 2023 mendatang.
Seperti diberitakan, penutupan Jembatan Jurug B dan Jurug A akan membuat Jembatan Jurug C yang berada di sisi paling selatan menanggung beban lalu lintas dua kali lipat. Selama ini, Jembatan Jurug C menjadi jalur masuk dari arah Palur ke Solo.
Baca Juga:
Polres Pekalongan Bagikan Beras dan Minyak Goreng pada Pengendara Tertib Lalu Lintas
Volume kendaraan yang melintas di jembatan itu mencapai sekitar 42.000 unit kendaraan per hari. Jumlah dipastikan bertambah dan berpotensi perlambatan hingga kemacetan saat Jembatan Jurug B yang merupakan jalur kendaraan keluar Solo ditutup.
Sebab, kendaraan yang biasanya melewati Jembatan Jurug B akan dialihkan ke Jembatan C.
“Risikonya adalah tumpukan kendaraan di Jembatan Jurug C karena adanya perlambatan, dan di Palur akan ada kemacetan,” jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Hari Prihatno saat pemaparan proyek Jembatan Jurug dan Jembatan Mojo di Kantor Dishub, Senin (4/7/2022) .
Baca Juga:
Polda Sulbar Tindak 23 Pelanggar Lalu Lintas pada Operasi Zebra Marano 2024
Hari menambahkan kepadatan arus lalu lintas tak terhindarkan saat proses pembangunan Jembatan Jurug B. Jumlah kendaraan keluar Solo melalui Jembatan Jurug B berkisar 70.000 kendaraan per hari.
Pengalihan Arus Lalu Lintas
Artinya, jika 70.000 kendaraan itu semuanya lewat Jembatan Jurug C tentunya akan sangat padat.
Apalagi Jembatan Mojo di Pasar Kliwon yang menghubungkan Solo-Sukoharjo di selatan Jembatan Jurug juga di saat bersamaan tak bisa berfungsi maksimal karena sedang direhab.