WahanaNews-Solo | Acara Kirab Boyong Kedaton turut hadir dalam ulang tahun ke-277 Kota Solo yang jatuh pada hari Kamis (17/2).
Kirab budaya yang menggambarkan perpindahan Keraton Kartasura, ibu kota Kerajaan Mataram, di Sukoharjo ke Keraton Surakarta di Desa Solo dihelat dari Benteng Vastenberg menuju Balai Kota Solo.
Baca Juga:
Netflix April 2025: 5 Film Baru yang Siap Menghibur Akhir Pekanmu!
Meskipun digelar secara terbatas dengan rute yang pendek, kirab berjalan dengan lancar.
Dimulai dari Benteng Vastenburg, kirab dibuka dengan barisan 37 penari, kemudian 30 pengangkat tandu, 45 prajurit kraton, 10 diajeng, dan 16 prajurit muda. Iring-iringan berakhir di halaman Balai Kota Solo.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, kirab budaya itu tetap dilaksanakan meski dengan keterbatasan, karena masih dalam kondisi pandemi.
Baca Juga:
Psikolog Ungkap Penyebab Suami Tak Mau Bekerja, Nomor 3 Mengejutkan
Alasannya, acara itu sudah direncanakan sebelumnya, sekaligus untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Dalam kondisi Covid yang masih tinggi ini, semua kegiatan budaya, kegiatan yang sudah dirancang meningkatkan wisata ini sudah dibuka. Artinya yang sudah dirancang tetap kita lakukan, dalam rangka hari jadi Kota Solo," jelasnya.
Teguh mengatakan, proses perpindahan Keraton Kartosuro ke Solo merupakan sejarah.
"Pindahan Keraton Kartasuro ke Solo ini kan sejarah. Maka sekelumit apa pun, sependek apa pun, ini tetap kita lakukan. Biarpun tidak seperti sebelum Covid, tetap kita lakukan, dalam kondisi apa pun," tandasnya.
Kendati demikian Teguh mengakui jika Kirab Boyong Kedaton kali ini sedikit mengalami perubahan. Meski tetap mengacu pada pakem yang berlaku, namun harus menyesuaikan dengan zaman. Ia berharap ke depan perayaan HUT Solo tidak lagi berlangsung di masa pandemi, sehingga bisa menjadi agenda wisata unggulan.
"Ke depan kita rancang sedemikian rupa pada waktu pandemi tidak ada, kita akan menghadirkan turis-turis yang akan kita jadwalkan sedemikian rupa jadi ada kalender event," tutup dia. [rda]