WahanaNews-Solo | Viral di media sosial seorang sopir Batik Solo Trans (BST) yang mengirim chat meminta foto cantik hingga memanggil sayang kepada penumpang. Ulah sopir tersebut ramai dibicarakan setelah cerita penumpang itu diunggah di akun Twitter @SoloMenfess.
"Soll cuma mau ngingetin, td ak naik bst, dri apotek kencana cedak paragon ke moewardi, trs pas balik naik lg ktmu driver yg sama, bapaknya ramah, baik, trs tb2 mnta no wa ktnya buat infoin jdwal bst biar enak gitu trs ak ksh aj gitu, eh gatau nya pas wa kaya gtu, ak jd (cont)," tulis akun tersebut.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Akun @SoloMenfess juga mengunggah tangkapan layar chat WhatsApp penumpang dengan oknum yang diduga sopir BST.
Dalam unggahan foto chat itu diketahui bahwa oknum tersebut meminta foto pribadinya. Tidak hanya itu, sang sopir juga memanggil 'sayang'. Akun tersebut juga memention akun TwitterWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka @gibran_tweet.
Orang nomor satu itu pun langsung turun tangan dan meminta agar sang sopir dijatuhi sanksi yang tegas. Namun ternyata, Gibran mendapati sopir itu hanya disanksi skorsing tiga hari.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Sudah dapat sanksi, tapi tak delok sanksinya ora teges (saya lihat sanksinya tidak tegas) cuma skorsing 3 hari, tidak bisa kayak gitu ngawur itu," tegasnya.
"Pecat wae, ngopo skorsing tiga ari, langsung pecat saja," sambungnya.
Sanksi skorsing tersebut membuat Gibran geram. Dia menilai sanksi yang dijatuhkan tidak sepadan dengan kesalahan yang sudah dilakukan sopir.
Sopir BST Lakukan Pelecehan Verbal
"Iya itu masuk pelecehan secara verbal. Tidak bisa skorsing cuma tiga hari," ucapnya. Tidak hanya itu, Gibran juga mengaku malu atas kejadian itu.
"Ini memalukan, saya yang malu. ini memalukan sekali," kata Gibran.
Sanksi yang dianggap tidak tegas itu membuat Gibran langsung mendatangi kantor BST di Jalan Adi Soemarmo. Usai didatangi Gibran, sopir bus BST langsung dipecat.
Gibran mendukung siapapun jika ada yang mengalami kejadian serupa agar segera melaporkan. Dia berjanji akan mengambil tindakan tegas dan menanganinya dengan cepat jika ada kejadian serupa.
"Saya juga terima kasih ke warga korban yang udah mau speak up. Nggak gampang lho speak up. Ini kan marak sekali kasus seperti ini. Kalau ada kejadian lagi silakan korban lain yang merasakan hal serupa laporkan saja. Wong kita kalau ada laporan juga tindakannya follow up juga cepat," tuturnya.
Polisi Minta Korban Pelecehan Melapor
Diwawancara terpisah, Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak mengimbau bagi warga yang mengalami kejadian itu agar melaporkan ke polisi.
"Bagi warga masyarakat yang merasa diperlakukan atau mendapatkan pelecehan dalam bentuk verbal maupun perbuatan silakan melapor," tegasnya di Mapolresta Solo, Kamis (23/12).
Ade menjamin setiap laporan dari masyarakat akan diterima dan ditindaklanjuti sesuai dengan SOP yang ada.
"Semua masyarakat yang melapor kami siap 24 jam akan terima. Kami pelajari, kami tindaklanjuti secara profesional, transparan dan akuntabel," ujarnya.
"Pemenuhan syarat materiil dan formil akan kita penuhi untuk mengungkap aduan dari masyarakat," sambungnya. [rda]