WahanaNews-Solo | Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai menata lingkungan kumuh dari Kelurahan Mojo dan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, dan menargetkan tahun 2026 Kota Solo zero pemukiman kumuh.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, di Mojo dan Semanggi tersebut merupakan titik terbanyak kawasan kumuh.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
"Dari 135 hektar, di kawasan Semanggi dan Mojo menyumbang 60 persen," katanya kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).
Pemkot Solo tahun ini menargetkan penataan kawasan kumuh di Mojo dan Semanggi selesai pada tahun 2026 ini.
Dalam proses penataan lingkungan kumuh ini, Pemkot Solo juga dibantu sejumlah CSR.
Baca Juga:
Penjualan Anjlok, Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai dan Pangkas 371 Karyawan
"Kawasan kumuh kita fokus di Mojo dan Semanggi. Untuk rumah deret disini (Mojo) ada 47 tambah 137, tahun ini selesai," jelasnya.
Sementara untuk kawasan kumuh di daerah lain, Pemkot Solo akan melakukan intervensi dengan program bantuan RTLH.
"Harapannya kalau kawasan kumuh berkurang, permasalan lain seperti stanting juga berkurang," kata dia.
"PR-nya tinggal draynase dan air bersih, nanti kita bereskan semua," tambahnya.
Menengok perumahan deret yang dibangun oleh Pemkot Solo di Mojo, setiap rumah memiliki luas sekira 5x5 meter, dengan ruangan 1 kamar mandi.
Peletakan Batu Pertama
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkejut saat mendengar langsung aduan dari warga RW 1, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.
Aduan itu disampaikan warganya di hadapan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat peletakan pembangunan 47 rumah, Selasa (25/1/2022).
Usai acara selesai, Muhadjir Effendy, dan Gibran menyapa warga yang berada di sekitar lokasi.
Mereka menemui tiga lansia, dan seorang ibu-ibu yang tengah duduk di depan rumahnya.
"Saya sudah tidak dapat bantuan sembako lagi," kata seorang warga kepada Muhadjir Effendy.
Gibran yang mendengar hal tersebut kaget, dan menanyai apakah masih mendapatkan bantuan PKH.
"Kalau PKH masih, tapi KKS-nya yang sudah tidak dapat," jawabnya.
Setelah meluruskan sumber permasalahan, Muhadjir Effendy pun memberikan pengertian kepada warga.
"Biasanya ada yang hanya dapat PKH saja, ada yang dapat juga dengan sembako. Kalau ibukan yang dapat PKH dan sembakonya sudah tidak," katanya.
Muhadjir Effendy pun meminta Gibran untuk mencatat keluhan warga tersebut, agar nantinya ditindaklanjuti.
Gibran pun meminta maaf kepada warga yang mengeluhkan sudah tidak mendapatkan sembako.
"Ngapunten geh bu (Maaf ya bu). Nanti biar kita lihat datanya dulu," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir Effendy juga memberikan bantuan berupa paket sembako kepada sejumlah warga.
Sembako Bergambar Puan
Masyarakat Kabupaten Sragen juga kecipratan bantuan sembako bergambar Puan Maharani.
Sebanyak 10.000 karung beras akan dibagikan ke warga Sragen melalui Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti.
Sembako itu kemudian dibagikan kepada warga Sragen lainnya, melalui kader-kader PDI Perjuangan yang tersebar di wilayah Sragen.
Salah satunya dibagikan kepada 450 warga Pilang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Sama seperti daerah lainnya, satu paket beras dengan berat 5 kg dibungkus tas berwarna merah dan bergambar Mbak Puan Maharani, selaku Ketua DPR RI.
Anggota DPRD Sragen dari Fraksi PDIP Sugiyamto mengatakan dengan pembagian sembako itu warga sekitar lebih mengenal sosok Puan Maharani.
"Tadi ada beberapa komentar dari masyarakat, oh ternyata Mbak Puan merakyat, bantuannya sampai ke bawah," ujarnya kepada wartawan.
Lanjutnya, pembagian sembako kali ini, murni dilakukan untuk meringankan beban masyarakat Sragen saat diterpa pandemi covid-19.
"Walaupun bantuannya sedikit, namun nanti bisa merata, semoga bisa meringankan beban masyarakat di tengah pandemi covid-19," terangnya.
Dikatakan, PDIP Sragen sendiri, tidak hanya sekali ini memberikan bantuan kepada masyarakat.
"Saat puasa kemarin, kita juga memberikan paket sembako kepada masyarakat, saat kasus corona melonjak, kita juga bagikan telur bebek untuk meningkatkan imunitas," tuturnya.
"Itulah yang kita perjuangkan bersama, atas instruksi dari Mbak Puan Maharani hingga ke tingkat fraksi di Kabupaten," jelas dia.
Pengakuan Anggota DPR Fraksi PDIP
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil V Jawa Tengah (Jateng), Muchamad Nabil Haroen membagikan beras kepada masyarakat di Kota Solo, Rabu (5/1/2022).
Beras tersebut nampak bergambar ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Nabil itu, ada instruksi khusus dari DPP PDIP dalam pembagian beras itu.
"Kami diminta membeli paket beras itu langsung dari petani, dan kita packing sendiri," katanya.
Setiap anggota DPR RI fraksi PDIP diwajibkan untuk membagikan beras disetiap dapil masing-masing.
Jumlahnya minimal 2000 paket sembako.
"Ini bentuk solidaritas DPR RI di tengah pandemi. Kita yang mampu sama-sama berbagai," ujarnya.
"Meski jumlahnya tidak sebanding, tapi ini jadi simbol dan contoh untuk membantu masyarakat," tambahnya.
Setiap anggota DPR RI fraksi PDIP diminta membagikan sembako per 20 Desember 2021 lalu.
Namun, Gus Nambil mengaku baru membagikan sejak tanggal 30 Desember 2021.
Selain Gus Nabil, anggota DPR RI Fraksi PDIP yang sudah membagikan adalah Arya Bima dan Rahmad Hadoyo.
Sementara itu, Puan Maharani tak nampak ikut menyetorkan beras 5 kilogram itu ke DPC PDIP Solo.
"Mbak Puan, otomatis," pungkasnya. [rda]