WahanaNews-Solo | Pemudik yang akan memasuki Kota Solo pada lebaran tahun ini diprediksi sebanyak dua juta lebih.
Daerah Solo Raya, memang menjadi satu tujuan mudik terbesar di Tanah Jawa.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
Konsumsi BBM di Solo Raya pun diperkirakan akan meroket.
Nah, Pertamina pun menjamin warga tak perlu cemas BBM akan menjadi langka.
Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Brasto Galih Nugroho memperkirakan konsumsi BBM selama musim mudik akan meningkat hingga 11 persen.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
"Untuk BBM jenis gasoline seperti Pertamax dan Pertalite, diprediksi terjadi peningkatan konsumsi hingga 11 persen," ujarnya.
Dari semula rata-rata harian normal 2.606 kl (kiloliter) menjadi 2.900 kl.
Sedangkan, BBM jenis gasoil seperti solar dan Pertamina Dex diprediksi hanya meningkat sedikit, yakni 2 persen.
"Hal ini disebabkan karena banyak industri yang sudah tutup di akhir Ramadan. Semula rata-rata harian normal 1.367 kl," paparnya.
Menurut Brasto, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 April dan berlanjut dengan puncak arus balik pada 7 Mei.
Pertamina Patra Niaga, selaku perusahaan yang mengelola penjualan BBM, memberikan jaminan akan stok BBM di Solo Raya.
Tak hanya memastikan ketersediaan, pihaknya bahkan juga menjanjikan distribusi BBM tak hanya di SPBU saja, agar antrean di SPBU tak terlalu padat.
Salah satu caranya, menyediakan motorist PDS, yakni pengiriman atau delivery BBM via sepeda motor.
Penjualan keliling ini juga diharapkan membantu pemudik yang terjebak kemacetan, baik di tol maupun luar tol.
"Kami siagakan SPBU kantong yang berupa mobil tangki, atau motor penjual BBM dalam kemasan. Ini akan membantu ketika lalu lintas padat," terangnya.
Meski konsumsi meningkat, Pertamina menjamin ketersediaan BBM di Solo Raya, khususnya Pertalite dan Solar, selama musim mudik.
Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Brasto Galih Nugroho mengatakan stok dua BMM itu di Solo Raya saat ini cukup untuk dua pekan.
"Tanpa dipasok pun stok solar Solo Raya masih cukup untuk 17 hari, Pertamax 14 hari, Pertalite 27,5 hari," katanya, jumat (15/4/2022).
Pasokan itupun, Lanjut, Brasto akan terus ditambah. [rda]