WahanaNews-Solo | Kontraktor proyek pembangunan rel layang simpang Joglo, Banjarsari, Solo, saat ini tengah mengerjakan detour track atau jalur rel pengalihan di sekitar palang Joglo.
Detour track ini dibuat di sebelah rel yang ada sehingga kereta api tetap bisa lewat saat rel layang dibangun.
Baca Juga:
WIKA Industri Energi Luncurkan 'Water Heater' Hemat Energi
Saat pembuatan detour track itu mencapai simpang tujuh Joglo, pelaksana akan menutup simpang tujuh tersebut selama 2-3 hari. Belum bisa dipastikan kapan tepatnya penutupan simpang Joglo itu akan ditutup.
Namun, pelaksana proyek terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo untuk rekayasa lalu lintas.
Detour track ini juga akan menggeser jalur pembuangan air, sehingga pembangunannya akan memakan sekitar 2 meter badan jalan.
Baca Juga:
PT Wika Raih AKHLAK Award 2022 Klaster Jasa Infrastruktur
Site Manajer Proyek pembangunan jalur KA elevated antara Solo Balapan-Kadipiro, Solo, Dendy Purbowo, mengatakan rekayasa lalu lintas simpang Joglo akan dibahas secara intensif dengan Dishub Solo.
Selain itu adanya jaringan listrik PLN dan komunikasi seperti dari Telkom juga menjadi perhatian.
“PR terberat kita tetap rekayasa lalu lintas, di depan ada jalan nasional, jalan kota dan jalan provinsi, kami koordinasi terus, ada beberapa utilitas yang dipindah dari PLN hingga Telkom.” ujar Dendi, Senin (30/5/2022).
Lebih lanjut, Dendy mengatakan pembangunan detour track akan menutup simpang tujuh Joglo di Kecamatan Banjarsari, Solo, selama dua hingga tiga hari. Selain itu, pengalihan arus untuk kendaraan berat juga menjadi salah satu hal yang akan dibahas.
Pengalihan Kendaraan Berat
“Nantinya jalan simpang Joglo akan kami tutup dua hingga tiga hari, mulai pukul 21.00 WIB hingga 06.00 WIB. Kami juga akan lakukan sosialisasi difasilitasi dengan Dishub. Karena adanya penyempitan jalan, jadi untuk kendaraan berat nantinya dialihkan ke jalan tol,” ucap Dendy.
Rel layang di simpang tujuh Joglo di Kecamatan Banjarsari, Solo, digadang-gadang menjadi jembatan rel kereta api terpanjang di Indonesia.
Selain itu, pembangunan rel akan lebih banyak menggunakan pabrikasi, struktur pipa yang merupakan kali pertama di Indonesia.
“Jembatan ini bentangnya 270 meter, yang terpanjang di tengah 130 meter. Selain itu strukturnya adalah baja pipa, biasanya dari baja padat dan ini menjadi yang pertama di Indonesia. Penyambungannya juga menggunakan sistem las, berbeda dengan biasanya menggunakan sistem baut,” ungkapnya.
Pembangunan rel layang Joglo merupakan proyek multiyears yang dimulai dengan peletakan batu pertama pada 8 Januari 2022 lalu dan ditarget selesai akhir 2023 atau 2024. Anggarannya dari pemerintah pusat senilai Rp980 miliar, dibagi menjadi beberapa tahap.
Tahap I saat ini tengah dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Wika) selaku pemenang lelang. Nilai anggaran untuk tahap I ini Rp280 miliar.[zbr]