Solo.WahanaNews.co | Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengusulkan sepeda motor listrik menjadi kendaraan dinas di lingkungan Pemkot setempat.
Kendaraan yang ramah lingkungan menjadi salah satu alasan usulan tersebut.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Teguh Prakosa secara pribadi telah membeli sepeda motor listrik merk Volta. Kendaraan ini menggunakan baterai listrik buatan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
“Harganya on the road Rp16,4 juta,” kata Teguh Prakosa, Senin (25/4/2022).
Dia mengaku alasan membeli sepeda motor listrik karena tidak bising. Selain itu, dirinya juga belum memiliki sepeda motor.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Dirinya mendukung penggunaan sepeda motor listrik di antaranya karena baterai listrik buatan anak bangsa, yakni UNS Solo.
Dikatakannya, pemerintah merupakan salah satu pengguna sepeda motor dinas. Untuk itu, pemerintah perlu menjadi contoh mengenai penggunaan sepeda motor listrik.
Dirinya akan mengusulkan agar sepeda motor listrik menjadi kendaraan dinas di lingkungan Pemkot Solo.
Kendaraan listrik untuk pelayanan masyarakat, seperti puskesmas, lurah, pariwisata, pertanian dan kesehatan.
Saat ini Pemkot Solo masih menggunakan ratusan motor dinas dengan bahan bakar minyak (BBM). Gagasan ini akan disampaikan dalam APBD Perubahan 2022 atau APBD 2023.
Gagasan ini akan disampaikan ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selaku pemegang kebijakan.
Direktur Volta, Willty Awan mengatakan, lama charging sepeda motor listrik 4-5 jam. Pihaknya juga menyediakan mesin ganti baterai, sehingga hanya butuh 2 menit saja.
Motor listrik mampu menempuh perjalanan 60 kilometer di jalan datar. Sedangkan kecepatannya 60 kilometer per jam. Sedangkan konsumsi daya 400 watt.
“untuk kosong sampai penuh butuh 1,5 khw atau Rp2.000 saja,” ucapnya.[zbr]