WahanaNews-Solo | Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan kerja sama promosi Solo-Jogja tetap berlanjut meski mantan Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini.
Haryadi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap perizinan pendirian bangunan apartemen di Kota Jogja.
Baca Juga:
Nyaris Tergilas Kereta, Ini Detik-detik Wanita Terjatuh ke Area KRL Stasiun Manggarai
“Tindak lanjut sama pejabat yang menggantikan lah. Ora masalah ta?” kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (3/6/2022).
Wali Kota Solo menjelaskan penangkapan Haryadi Suyuti tak mempengaruhi kerja sama antardaerah.
Kerja sama Pemkot Solo bukan dengan pejabat namun dengan Pemkot Jogja sehingga tetap berlanjut.
Baca Juga:
Viral Turis AS Takjub Lihat KRL Jakarta, Singgung Stasiun New York yang Jorok
“Kami juga sering berkomunikasi dengan Pak Heroe kok, Pak Wakil [Wakil Wali Kota Jogja periode 2017-2022, Heroe Poerwadi}” ungkapnya.
Menurut Gibran, Pemkot Solo melakukan follow up mengenai kerja sama yang telah terjalin. Pemkot Solo juga berupaya menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah lainnya.
Haryadi Suyuti ditangkap KPK dan ditetapkan sebagai tersangka penerima suap bersama Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jogja Nurwidhihartana.
Selain itu, sekretaris pribadi sekaligus ajudan Haryadi, Triyanto Budi Yuwono, juga ikut ditangkap KPK. Sementara seorang tersangka lain selaku pemberi suap yakni Oon Nusihono, Vice President Real Estate PT Summarecon Agung.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Balai Kota Jogja dalam upaya menjalin kerja sama promosi dan branding dengan Pemkot Jogja pada Kamis (7/10/2021).
Saat itu, Haryadi Suyuti masih menjabat Wali Kota Jogja.
Sinkronisasi Event
Kunjungan Gibran itu kemudian dibalas Haryadi Suyuti dengan kunjungan balik ke Balai Kota Solo sekaligus penandatanganan kesepakatan kerja sama Solo-Jogja, Rabu (10/11/2021).
Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, saat itu menyebut tindak lanjut kerja sama itu salah satunya adalah sinkronisasi event yang digelar di dua kota.
Misalnya, menggelar Jogja-Solo Great Sale.
“Kami bersepakat dengan Pemkot Solo mengembangkan bersama kawasan aglomerasi Jogja-Solo, suatu kawasan berbasis pariwisata, ekonomi, olahraga, dan sebagainya. Ini tidak berhenti sampai di sini, karena OPD yang akan membuat program konkret,” kata Haryadi waktu itu.
Selain Jogja-Solo Great Sale, Haryadi menyebut akan ada event Marathon Jogja-Solo hingga kompetisi Esport. Ia menargetkan kesepakatan kerja sama Solo-Jogja itu berlangsung paling cepat bulan ini dan bulan depan.
Promosi potensi kedua kota disinkronkan sehingga bisa bersama menggenjot pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Haryadi juga ingin kembali mem-branding kereta rel listrik (KRL) Solo-Jogja agar lebih menampilkan kekhasan kedua kota.[zbr]