WahanaNews-Solo | Pengerjaan elevated rail tahap dua di Simpang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, berdampak pada lingkungan sekitar.
Jalan-jalan perkampungan di sekitar lokasi proyek kini jadi jalur alternatif pengguna kendaraan untuk menghindari macet.
Baca Juga:
11 Hari Operasi Keselamatan 2024, Polisi Tilang 60 Ribu Pengendara
Kondisi tersebut membuat warga kampung merasa tak nyaman. Karena itu mereka menutup jalan kampung dengan alasan keamanan dan kenyamanan.
Pada Sabtu (20/8/2022), Solopos mencoba melewati jalur yang terkena dampak pembangunan elevated rail simpang Joglo. Jl. Manunggal menjadi salah satu rute yang dilewati pengendara. Dalam pengamatan Solopos, di sebelah kiri Jl Manunggal, terdapat gang yang ditutup warga.
Jl. Kalingga Timur menjadi salah satu gang yang ditutup warga. Mereka beralasan penutupan itu untuk mengantisipasi pengendara yang ngebut sekaligus mencegah mobil masuk gang yang lebarnya hanya 2 meter tersebut.
Baca Juga:
Tertangkap Bawa Ganja, Pengendara Motor Ditahan Polisi
Rasyid, salah satu warga yang tinggal di Jl. Kalingga mengaku warga menutup gang-gang di sekitar Jl. Manunggal. Ini untuk menghindari pengendara mobil masuk ke wilayah mereka.
Alasan lainnya adalah untuk kenyamanan. Pasalnya gang kecil di depan rumah mereka sangat bising jika selalu dilewati pengendara motor.
“Jaga-jaga kadang ya ada pengendara mobil yang ngawur dan masuk sembarangan ke gang-gang kecil, dipikirnya muat, ternyata nggak. Sama kalau ada motor yang lewat sini, biasanya bising knalpotnya, belum lagi polusinya,” kata Rasyid sembari menyapu halaman.
Warga lain, Firman, mengatakan banyaknya anak kecil yang sering bermain di luar menjadi pertimbangan untuk menutup jalan selama proses pembangunan pilar di Simpang Joglo.
“Di sini banyak anak-anak, ya main bola ya main layangan, jadi supaya lebih aman dan kami juga tidak khawatir dengan adanya pengendara motor yang ugal-ugalan maka jalan ditutup,” ucapnya.[zbr]