WahanaNews Jateng | Kakek Kasmito (74), bicara blak-blakan soal alasannya membacok Marjani (38), maling yang hendak mencuri ikan di kolam ternak milik majikannya di Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Diwawancarai wartawan di ruang tunggu rumah tahanan (Rutan) Polsek Karangawen, pada Kamis (14/10), Kasmito mengatakan terpaksa membacok Marjani karena terlebih dahulu disetrum dengan alat penangkap ikan. "Soalnya saya disetrum sama orangnya (M)," kata Kasmito kepada wartawan, Kamis (14/10).
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Insiden itu terjadi pada 7 September 2021 sekitar pukul 19.00 WIB. Kasmito mengatakan pada saat itu dia usai salat Isya.
"Disetrum, itu kena sarung, saya kan habis salat. Geblak saya. Terus saya bela diri. Kalau nggak bela diri saya mati," ujar dia.
Kasmito mengaku pada saat itu dia kesal. Musababnya, banyak ikan di kolam ternak yang dijaganya itu mati mengambang akibat disetrum oleh Marjani.
Baca Juga:
Viral Mantan Polisi di Labuhanbatu Tuding Kapolres Terima Suap, Kasusnya SP3
Kakek berusia 74 tahun itu mengaku membacok Marjani sebanyak dua kali.
Kasmito pria paruh baya yang kini mendekam di rutan Polres Demak lantaran diduga melakukan penganiayaan.
"Bacok dua kali, yang keras itu yang pertama, karena jengkel saya, soalnya satu kali, dua kali, itu ikannya mati semua. Terapung besar besar, ikan jepet, nila, sama tales," kata dia.
Kasmito juga mengakui dia sudah mengincar maling yang kerap masuk ke pekarangan perkebunan dan kolam milik majikannya itu. Jika ditotal, ada lebih dari dua kali maling mengambil ikan.
Namun, ia tidak tahu, Marjani yang dia bacok itu apakah maling yang juga melakukan perbuatan yang sama di malam-malam sebelumnya atau bukan. Musababnya, ini kali pertama dia memergoki maling ikan.
"Sekali, dua kali, tiga kali (kehilangan). Ingin tahu orangnya, penyakitnya, ikan hilang itu, pencurinya. Iya, sudah tiga kali (kehilangan). Orangnya sama juga tidak tahu. Orang itu (Marjani) saya tidak tahu, apa adanya," terangnya.
Kasmito menjelaskan, pada malam hari itu, Marjani semula berada di kolam hendak mengambil ikan yang sudah mati karena disetrum. Lalu, dia meminta Marjani naik ke atas. Namun, pada saat itu Marjani mengarahkan alat setrum ke kakinya.
"Soalnya itu kan (Marjani) di dalam air. Saya suruh mentas (naik) malah main setrum. Saya bela diri. Sekali itu saya panas, terus bacok, ini ndak kuat (punggung Marjani ndak kuat) kalau kuat ya mau nyetrum lagi. Saya sudah sampai loncat dua kali, itu orangnya jangkol batang pohon jambu. Itu hanya ndeprok, tidak kuat. Kalau kuat ya saya diburu," terangnya.
Kasmito mengatakan usai Marjani terkapar, ia mendekat menanyakan alamat asalnya. Ia terkejut ternyata asal pencuri tersebut merupakan warga Demak juga. Namun beda kecamatan.
Marjani diketahui tinggal di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, Demak. Jaraknya sekitar 19 kilometer dari Desa Pasir, Kecamatan Mijen. [non]