WahanaNews - Jateng | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengupayakan para petani agar tidak mengalami kerugian saat panen raya dengan melakukan berbagai kebijakan yang melibatkan aparatur sipil negara.
“Selama ini ketika panen raya dan harga anjlok, kami menggerakkan ASN untuk membeli komoditas petani dengan harga yang lebih baik dan cara ini dinilai dapat membantu menutup kerugian petani,” ujar Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen di Semarang, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga:
DPRD Bengkulu Umumkan Akhir Masa Jabatan Gubernur 2021-2024 dan Pasangan Terpilih 2025-2030
Ia mengatakan, langkah lainnya yang diupayakan adalah pola distribusi komoditas hasil panen yang lebih berimbang.
Wagub menjelaskan, komoditas panen yang melimpah berpotensi menurunkan harga jual sehingga komoditas tersebut bisa dikirimkan ke wilayah lain dengan panen sedikit.
Selain itu, komoditas tidak harus dikonsumsi sendiri, tapi bisa dibagikan ke tempat-tempat yang membutuhkan seperti di panti asuhan.
Baca Juga:
Momentum Hari Pahlawan, Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Kampanye Akbar di Kota Bekasi
Wagub menyebut, Jateng sebagai penyumbang bawang merah dengan sentra di Kabupaten Brebes, sedangkan lumbung padi Jateng ada di Kabupaten Sragen dan beberapa kabupaten yang lain.
“Ini yang harus kita sinergikan, ketika ada panen raya, kita harus melihat, daerah mana nih yang membutuhkan sehingga petani tidak dirugikan karena panen raya itu harga biasanya pasti akan turun," ujarnya.
Lebih lanjut Wagub mengungkapkan, produksi hasil pertanian di Jateng pada tahun 2022 untuk komoditas padi sebanyak 9.579.069 ton, jagung 3.719.441 ton dan kedelai sebanyak 61.198 ton.