WahanaNews - Jateng | PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Tengah (UIP JBT) berhasil menuntaskan pembangunan infrastruktur kelistrikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Padalarang Baru – Padalarang Baru II Sirkit 2, Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kilo Volt (kV) Padalarang Baru – Padalarang Baru II Sirkit 2 dan Gardu Induk (GI) 150 kV Padalarang Baru.
Ketiga infrastruktur tersebut akan menjadi bagian dari rangkaian sistem kelistrikan bagi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Ketiga infrastruktur berhasil mendapatkan Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) pada 10 Mei 2023. Kemudian pemberian tegangan pertama _(energize)_ juga berhasil dilaksanakan pada 12 Mei 2023.
Sebanyak 26 tower SUTT sepanjang 9,977 kilo meter sirkit (kms) serta SKTT sepanjang 0,189 kms dibangun untuk menyuplai gardu yang akan menjadi salah satu tumpuan kelistrikan bagi kereta cepat.
Kini, baik transmisi dan juga gardu induk tersebut telah siap dioperasikan untuk selanjutnya akan digunakan untuk memasok kebutuhan listrik traksi Stasiun Walini.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT), Djarot Hutabri EBS menyampaikan bahwa penyelesaian ini adalah bagian dari komitmen PLN dalam mendukung pembangunan transportasi kereta cepat yang juga menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“PLN berhasil memenuhi target dari KCIC untuk suplai SUTT Padalarang Baru - Padalarang Baru II ini sebelum 15 Mei 2023. Kami terus berupaya agar pembangunan sistem kelistrikan Kereta Cepat Jakarta Bandung ini dapat selesai sesuai dengan target waktunya,” ujar Djarot dikutip Senin (15/5/2023).
Ia menjelaskan, PLN menginvestasikan dana senilai lebih dari Rp115 Milyar untuk pembangunan ketiga infrastruktur tersebut. Proyek ini juga memberikan dampak langsung bagi masyarakat dengan berhasil membuka lapangan pekerjaan baru. Terbukti, setidaknya 244 tenaga kerja lokal berhasil terserap dalam proyek ini.