Jateng.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyambut positif penandatanganan dokumen Kesepakatan Bersama tentang Kerja Sama Pembangunan Ekonomi dan Sumber Daya Manusia di Jawa Tengah di KEK Industropolis Batang.
Organisasi ini menilai langkah sinergis antara pemerintah, industri, dan pendidikan vokasi menjadi kunci keberhasilan pembangunan kawasan.
Baca Juga:
Agincourt Resources Salurkan Rp2,76 Miliar untuk Program PPM di Tapanuli Selatan
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menegaskan pembangunan KEK Batang sangat bergantung pada peningkatan infrastruktur yang sejalan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Tohom mengatakan, “Pembangunan tanpa investasi serius pada SDM hanya akan menciptakan kawasan industri yang mati-mati saja. KEK Batang harus menjadi tempat di mana generasi muda kita tidak hanya bekerja, tapi juga berkembang secara kompetitif.”
Tohom menekankan pentingnya pengembangan kompetensi generasi muda lulusan SMA/SMK dan lembaga pelatihan kerja yang sejalan dengan kebutuhan industri.
Baca Juga:
Eko Prastowo Usulkan Omnibus Law Pembangunan Berkelanjutan dan Teknologi
Ia menambahkan, “Kuncinya adalah membangun ekosistem yang produktif, mandiri, dan mampu menjawab kebutuhan industri global. Tanpa roadmap SDM yang jelas, investasi besar di infrastruktur akan sia-sia.”
Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang, Ngurah Wirawan, menyebut KEK Batang sebagai kawasan ekonomi human-centered.
Ia mengatakan kesepakatan terbaru tentang kerja sama pembangunan ekonomi dan SDM diharapkan menyiapkan tenaga kerja produktif yang terintegrasi dengan kebutuhan industri.
Selain itu, Tohom Purba yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menganalisis strategi pertumbuhan kawasan industri di Jawa Tengah. Menurutnya, dengan menggabungkan investasi infrastruktur, pengembangan SDM, dan prinsip keberlanjutan lingkungan, Industropolis Batang memiliki potensi menjadi pusat manufaktur dan logistik yang menonjol di Asia Tenggara.
"Strategi integratif semacam ini akan memastikan pertumbuhan ekonomi tidak hanya cepat tapi juga berkelanjutan,” katanya.
KEK Industropolis Batang, lanjut Tohom, bukan hanya soal pabrik dan gudang.
"Ini soal bagaimana Jawa Tengah membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan ekonomi global, sambil tetap menjaga identitas dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Investor pun menunjukkan optimisme tinggi. Mr. Goh Seng Lee dari PSA International mencontoh keberhasilan pusat logistik modern di Riyadh dan Dammam sebagai model.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan pentingnya roadmap pembangunan yang jelas agar pertumbuhan ekonomi berjalan seiring kelestarian lingkungan.
Acara ini juga menandai peluncuran dua inisiatif digital, yaitu aplikasi Jateng Ngopeni Nglakoni (JNN) dan program Internet Desa Gratis. Kedua program ini diharapkan memperkuat konektivitas dan akses bagi masyarakat lokal.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]