Jateng.WahanaNews.co | Berita tentang tarif listrik naik membuat sebagian orang sibuk mencari sumber energi alternatif, seperti PLTS atap. Namun diketahui, untuk membangun PLTS bukan perkara mudah dan murah.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memanfaatkan matahari dengan panel surya fotovoltaik yang mengonversi sinar matahari menjadi energi listrik sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan listrik sehari-hari.
Baca Juga:
Layanan SuperSUN PLN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
Perusahaan perbankan pun kini mulai melirik untuk memberikan pelayanan pembiayaan PLTS. Di Jawa Tengah, terdapat PT Bank BPR Pasar Boja yang berkantor pusat di Kendal.
Perbankan ini memiliki komitmen kuat mendukung program pemerintah dalam hal akselerasi transisi energi, khususnya tenaga listrik ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Bekerjasama dengan Solar Nusantara atau SonusID (kelompok PT. Tripower Solar Nusantara), Perbankan tersebut bakal berkolaborasi pembiayaan kredit pembelian dan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di area Jawa Tengah pada Juni ini.
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
"Energi terbarukan ini kan lebih bersih, murah, dan ramah lingkungan (eco green), khususnya untuk segmen industri kecil dan menengah, developer perumahan maupun perusahaan manufaktur di kawasan industri," kata Direktur Utama BPR Pasar Boja Kusharyadi dari keterangam tertulis Sabtu (18/6/2022).
Kusharyadi menyampaikan, selain kawasan industi dan sektor kecil menengah, pemanfaatan energi terbarukan juga telah mendapat dukungan berbagai asosiasi seperti APINDO, HIPMI, REI dan lainnya.
Menurut dia, kerjasama pembelian dan pemasangan PLTS di area Jawa Tengah ini bertujuan mendorong kinerja para pelaku industri kecil menengah agar dapat tumbuh positif dan kompetitif di tengah era globalisasi yang terimbas pandemi ini.
"Sebagai lembaga keuangan dengan total aset per Mei sebesar Rp235 miliar, BPR Pasar Boja telah memiliki credit package programme untuk perusahaan perseorangan maupun industri yang berorientasi cost efficiencies," katanya.
Menurutnya, industri ini khususnya penghematan biaya listrik, dapat mengurangi emisi karbon, guna mendukung pertumbuhan kinerja usahanya melalui konversi dari daya listrik (PLN) menjadi pemakaian listrik tenaga surya /PLTS (solar energy) dengan sistem On Grid kWh export import ke PLN.
Ia menjelaskan, program pembiayaan tersebut berbasis pembiayaan modal kerja atau investasi. Sehingga pembayarannya dapat diangsur sampai dengan 48 bulan dengan bunga kompetitif.
"Plafon yang kami siapkan sampai dengan Rp4 miliar bergantung dari
jenis spesifikasi dan daya yang dibutuhkan konsumen atau debitur pengguna PLTS," katanya.
Head of Business SonusID, Jericho Pratama menyambut positif kerjasama pembiayaan pembelian PLTS ini.
"Kolaborasi ini bagi SonusID menjadi kolaborasi strategis sebagai langkah awal untuk masuk ke pasar rumah tangga dan bisnis di Semarang dan Jawa Tengah," kata dia.
Kerjasama ini, lanjut Jerich juga memungkinkan setiap rumah tangga dan bisnis dapat memiliki sumber energi bersih yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang.
"Kami menghadirkan paket solar PV System yang telah terstandard dan biasa kami install untuk skala industri di rumah anda. Anda tidak perlu ragu dengan kualitasnya," kata dia.[gab]