WahanaNews - Jateng | Surplus daya listrik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diharapkan dapat menarik investor untuk membangun industri yang mampu menumbuhkan perekonomian.
Hal itu sebagaimana disampaikan Asisten Manajer Perencanaan PLN Unit Pelaksanan Pelayanan Pelanggan (UP3) Magelang, Arif Wicaksono di Temanggung, Selasa (6/12/2022).
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Arif menyebutkan, daya listrik di Jateng dan DIY mencapai 6.400 MW sedangkan saat ini baru terpakai 4.200 MW sehingga masih ada surplus daya.
Ia menyampaikan hal tersebut usai acara Multi Stakeholder Forum 2022 bertajuk sinergi untuk pulih cepat perkuat kebangkitan ekonomi PLN UP3 Magelang di Temanggung. Dalam kegiatan tersebut juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama penerapan sistem manajemen anti penyuapan.
"Surplus daya ini harus dimanfaatkan untuk menarik investasi, daya listrik dimanfaatkan untuk usaha guna mendukung pertumbuhan ekonomi," katanya.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Menurut dia perlu kerja sama dari semua pihak untuk memanfaatkan listrik dalam usaha produktif untuk pertumbuhan ekonomi di Jateng dan DIY.
"Untuk ekspansi usaha, daya listrik di Jateng dan DIY masih bisa memenuhi. Pengusaha tidak perlu khawatir terkait pasokan listrik," katanya.
Ia menyebutkan jumlah pelanggan di Kabupaten Temanggung mencapai 229.000 dengan pendapatan per bulan Rp 30 miliar, sekaligus penyumbang 25 persen di UP3 Magelang.
"Perekonomian kini mulai pulih. Kami menargetkan pertumbuhan 5 persen untuk daya listrik. Oleh karena itu kami tingkatkan pelayanan listrik," katanya.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan Hukum dan Lingkungan Setda Kabupaten Temanggung, Tri Rahardjo menyampaikan, listrik merupakan kebutuhan dari masyarakat bawah, pengusaha hingga puncak pemerintahan. Kebutuhan itu secara umum untuk ekonomi, hiburan dan lainnya.
Namun perlu diakui, terkadang menggunakan listrik yang tidak efisien seperti siang hari menghidupkan lampu, banyak sambungan, atau pemborosan.
Menurut dia, Pemkab Temanggung telah menetapkan kawasan industri dan gencar menarik investor, adanya surplus daya listrik ini menjadi angin sejuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.[mga]