Jateng.WahanaNews.co, Kendal - Memasuki awal tahun 2025 menjelang Tahun Baru Imlek, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta bergerak cepat memberikan bantuan kepada korban banjir di Kendal akibat cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem yang melanda sejak Senin (21/1/2025) tersebut berdampak langsung pada sekitar 2.000 warga di Desa Kebonharjo, Kabupaten Kendal.
Baca Juga:
Kritisi Bangunan Ilegal Dapat Akses Listrik, ALPERKLINAS Desak Pemerintah dan PLN Buat Aturan Tegas Terkait Syarat Calon Pelanggan Listrik
Menurut informasi dari masyarakat, salah satu penyebab banjir adalah curah hujan yang sangat tinggi sejak Senin sore, yang menyebabkan tanggul di Dukuh Babadan, Desa Kebonharjo, jebol.
Dalam kesempatan ini, PLN melalui program PLN Peduli, yang berkolaborasi dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UID Jateng & DIY, menyalurkan bantuan berupa penyiapan infrastruktur area pengungsian, bahan makanan (sembako) dan dapur umum, selimut, tikar, popok bayi, serta alat kebersihan. Bantuan ini disalurkan secara bertahap sejak awal kejadian.
General Manager PLN UID Jateng dan DIY, Sugeng Widodo, menyampaikan bahwa PLN bergerak cepat dan selalu siaga, terutama saat terjadi bencana.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak Pemda dan PLN Buat Regulasi Terkait Kabel Semrawut pada Tiang Listrik
"Dalam kondisi bencana banjir/ cuaca ekstrem seperti di Kebonharjo ini, PLN berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan bergerak cepat amankan jaringan kelistrikan dengan mematikan aliran listrik. Hal tersebut kami lakukan untuk mengamankan warga masyarakat dari bahaya tersetrum listrik. Selain itu kali ini kami juga hadir langsung dengan bantuan-bantuan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli dan YBM PLN, semoga dapat meringankan beban korban terdampak banjir," ungkap Sugeng.
Iwan selaku ketua RW 5 Desa Kebonharjo mengungkapkan apresiasinya pada PLN atas langkah sigap yang telah dilakukan.
"PLN langsung hadir segera setelah terjadinya bencana. Kami berterima kasih atas hadirnya PLN di sini, sangat membantu dan meringankan beban korban terdampak," tutup Iwan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]