WahanaNews-Jateng | Hasil penelitian dari imunisasi terhadap anak, paracetamol dapat mengganggu terhadap proses pembentukan antibody.
Oleh sebab itu, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi meminta agar orangtua tidak memberi anak mereka obat Paracetamol bila tak mengalami demam setelah disuntik vaksin Covid-19.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Kalau timbul demam kita beri Paracetamol, tapi mohon jangan diberikan sebelum timbulnya demam karena kalau diberikan sebelum mulai demam akan mengganggu proses pembentukan antibodi sehingga kekebalan akan lebih rendah," kata Hartono dalam konferensi pers secara virtual, kemarin.
Hartono juga mengatakan, kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dirasakan anak usia 6-11 tahun umumnya bersifat ringan dan sistemik. Ia mengatakan, KIPI yang bersifat ringan pada anak di antaranya yaitu nyeri di tempat suntikan, kemerahan dan bengkak di lokasi suntikan.
"Sistemik adalah lemes-lemes, ngantuk anget-anget atau demam," ujarnya.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Selain itu, KIPI yang dialami remaja juga bersifat ringan seperti demam dan nyeri di lokasi suntikan. Hartono menambahkan, sejauh ini belum ada laporan terkait KIPI berat pada sasaran vaksinasi remaja.
"Barusan saya webinar dengan ketua Komnas KIPI beliau mengatakan sementara ini tidak ada KIPI yang langsung disebabkan vaksinasi tersebut, KIPI yang ada yang lokal yang bersifat gejala ringan demam dan tidak ada yang berat," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 Tahun telah dimulai pada Selasa (14/12/2021).
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, sebanyak di 115 kabupaten/kota di 19 provinsi memenuhi kriteria untuk memulai vaksinasi untuk anak.
"Dengan kriteria bahwa kabupaten/kabupaten tersebut sudah mencapai 70 persen vaksinasi dosis pertama dan 60 persen untuk vaksinasi lansia, dari dua kriteria tersebut vaksinasi untuk anak-anak bisa dimulai," kata Dante dalam kick off Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun yang disiarkan akun resmi Instagram Kemenkes RI, Selasa.
Dante mengatakan, dari data yang diterimanya sebanyak 26,7 juta anak usia 6-11 tahu menjadi sasaran vaksinasi. Oleh sebab itu, pemerintah menyiapkan 58 dosis vaksin untuk penyuntikan dosis lengkap.
"Ditambah dengan anak-anak yang usianya kemarin baru 11 tahun menginjak ke 12 tahun, kira-kira akan ada 9,9 juta dosis dan ini sudah kita antisipasi dan sudah kita siapkan," ujarnya.
Dante mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 untuk anak ini sudah melalui rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ia berharap vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tersebut dapat membuat anak-anak menjadi lebih sehat dan terhindar dari infeksi Covid-19 ketika melakukan proses belajar di sekolah. [non]