Jateng.WahanaNews.co, Purwokerto - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan wilayah terdampak kekeringan di Banyumas, Jawa Tengah mulai berkurang seiring dengan datangnya musim hujan di daerah itu.
"Saat ini hujan sudah mulai turun namun masih bersifat sporadis, terutama di wilayah utara Banyumas atau sekitaran kaki Gunung Slamet," katanya di Purwokerto, Banyumas, Kamis.
Baca Juga:
BMKG Imbau Warga Waspadai Dampak Siklon Tropis Man-Yi di Laut Filipina
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan wilayah timur, selatan, dan sebagian wilayah barat Banyumas yang hingga saat ini masih jarang terjadi hujan.
Oleh karena itu, pihaknya hingga saat ini masih menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di sejumlah wilayah Banyumas yang masih terdampak kekeringan.
"Memang saat ini wilayah yang terdampak kekeringan mulai berkurang karena adanya hujan di sebagian wilayah Banyumas," katanya menjelaskan.
Baca Juga:
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah 18-20 November
Ia mengatakan berkurangnya wilayah yang terdampak kekeringan itu juga ditunjukkan dengan menurunnya penyaluran bantuan air bersih dalam beberapa hari terakhir.
Penyaluran bantuan air bersih saat puncak musim kemarau pada bulan Agustus-September bisa mencapai 30 rit per hari. Akan tetapi dalam beberapa hari terakhir bantuan air bersih hanya berkisar 7-10 rit per hari.
"Secara umum, wilayah terdampak kekeringan pada 2024 ini relatif lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, karena hingga saat ini tercatat sebanyak 55 desa. Sementara pada tahun 2023 mencapai 81 desa dan penyaluran bantuan air bersihnya berlangsung hingga Januari 2024," kata Budi.