Kasus yang menimpa Roy Suryo ini bermula dari unggahan meme stupa Borobudur mirip dengan Presiden Jokowi di akun twitter miliknya.
Postingan itu diunggah pada Jumat (10/6/2022). Kala itu, Roy Suryo menyinggung tarif mendaki Candi Borobudur yang naik menjadi Rp 750 ribu.
Baca Juga:
Terkait Akun Fufufafa, Pasukan Bawah Tanah Jokowi Adukan Roy Suryo ke Polisi
"Mumpung akhir pekan, ringan2 saja Twit-nya. Sejalan dengan Protes Rencana Kenaikan Harga Tiket naik ke Candi Borobudur (dari 50rb) ke 750rb yang (sudah sewarasnya) DITUNDA itu, Banyak Kreativitas Netizen mengubah Salah satu Stupa terbuka yg Ikonik di Borobudur itu, LUCU, he-3x 🤣 AMBYAR," cuit Roy Suryo.
Cuitan Roy Suryo itu direspons oleh netizen. Tidak sedikit yang menilai Roy menghina kepala negara.
Setelah viral, Roy Suryo diketahui sempat meminta maaf. Hal itu disampaikan melalui penasehat hukumnya, Pitra Romadoni Nasution.
Baca Juga:
Seruan Pemecatan untuk Budi Arie Menggema Imbas Kebocoran Pusat Data Nasional
"Bahwa untuk menghindari terjadinya adu domba dan provokasi yang dilakukan oleh pihak lain, terkait kritikannya di Twitternya mengenai tarif wisata Borobudur tersebut, untuk itu Roy Suryo secara terbuka dan gentle berani Meminta maaf atas Kegaduhan yang terjadi kepada masyarakat Indonesia terkait hal tersebut, lebih khususnya kepada umat Budha yang dimungkinkan terkait akibat adanya meme tersebut," begitulah pernyataan tertulis Pitra.
"Meski meme yang dimaksud jelas-jelas bukan buatannya sebagaimana penjelasan teknis di atas. Sehingga, tidak ada rasa kebencian, kemarahan dan kesalahpahaman di antara kita terkait permasalahan tersebut di atas, dikarenakan tidak ada sedikit pun niatan Roy Suryo dalam mengkritik kebijakan tarif wisata tersebut ke arah agama tertentu (SARA)," dia menambahkan.
Dalam rilis itu, Roy Suryo sekaligus menyampaikan apresiasi kepada Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi).