"Selama berlayar berbagai kegiatan yaitu menentukan posisi dengan Ilmu Astronomi Navigasi Bintang untuk menentukan posisi yang dilaporkan setiap hari ke Puskodal TNI AL dan Kementerian Pariwisata. Perawatan bangunan kapal, perawatan layar, perawatan mesin yang selalu terendam air laut saat ombak besar. Saling belajar dengan para pelaut menggunakan bahasa tradisional bahasa Jawa ataupun Indonesia dan pelaut asing mengajarkan bahasa Inggris, serta melakukan ibadah sesuai dengan agamanya masing - masing, dan menyiapkan atraksi saat mendarat," ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Ia menyebut terdapat 27 crew kapal Anak Buah Kapal (ABK) yang mengikuti pelayaran kapal Samudraraksa. Jumlah ini terdiri dari, Pimpinan Ekspedisi Phillip Bill (Mantan Marinir Inggris), Nahkoda Kapal Kapten Laut (P) IGPN Sedana, 3 orang Pelaut Tradisional (Suku Bajo), 6 Pelaut Milenial yang merupakan anak-anak muda dan 16 Pelaut Asing (Inggris, Afrika Selatan, Kanada, Swedia, Selandia Baru, USA, Australia).
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Seperti diketahui, selain Candi Borobudur, tim Ekspedisi Maritim juga mengeksplor Museum Kapal Samudraraksa, mengunjungi destinasi wisata maritim Pantai Parangtritis dan Gumuk Pasir Parangkusumo.
Kegiatan ini juga dihadiri Sekdispenal Kolonel Laut (P) Antonious Widyoutomo, Ahli Sejarah Prof. Sri Margana, Gian Ardy Foernama dari Tempo dan didampingi oleh staf Lanal Yogyakarta.[zbr]