Lalitavistara merupakan kitab Buddha dalam bahasa Sansekerta. Pada lapisan relief Lalitavistara terdapat kisah hidup dan ajaran Sang Buddha Gautama seperti dikutip dari laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Dikutip dari Kompas (26/04/2020), kisah tersebut dimulai dari turunnya Sang Buddha dari surga Tusita hingga ketika dia memberikan khotbah pertamanya di Taman Rusa dekat Benares.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Hari menambahkan bahwa relief Lalitavistara dipahatkan berdasarkan kondisi lingkungan Jawa kuno, tepatnya pada masa Kerajaan Mataram Kuno yang saat itu dikuasai Dinasti Syailendra.
Artinya, semua penggambaran yang terukir di relief tersebut, baik itu manusia, pepohonan, alat transportasi, dan fauna, semuanya diukir sesuai kondisi lingkungan Jawa kuno sekitar abad 8-10 Masehi.
Melalui relief ini, kita dapat melihat semua elemen lingkungan dan aspek sosial budaya. Kamu juga bisa melihat cara manusia pada saat itu saling berinteraksi. Baik antara bangsawan, rakyat, pendeta, ataupun guru.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
3. Flora dan fauna di relief Lalitavistara
Di relief Lalitavistara juga terdapat ukiran flora dan fauna. Tidak hanya di relief tersebut saja, tetapi di bagian relief lainnya juga.
Dilansir dari laman indonesia.goid di Candi Borobudur terdapat 315 individu fauna dan 63 jenis flora yang terukir di bagian reliefnya.