Hilmar menyampaikan bahwa Borobudur ini juga terbuka untuk daerah lain, sangat mungkin, bukan hanya tenun Sumba.
"Sangat mungkin kolaborasi kita terbuka dengan teman-teman berbagai ekspresi. Namun, yang pasti kami jaga harus jelas ini untuk pelestarian budaya dan juga ada hubungan historis, narasinya juga harus sangat kuat. Jadi tidak bisa asal fesyen," katanya.
Baca Juga:
Tak Ada Pesta Lampion Malam Tahun Baru Ini di Candi Borobudur
Dalam festival ini selain diselenggarakan pameran, juga digelar peragaan busana karya desainer Edo Hutabarat dengan bahan kain tenun Sumba yang menghadirkan bentuk baru atau kontemporer.[zbr]