Candi Borobudur, kata dia, dibangun sebagai simbol keagungan ajaran Buddha. Banyak ditemukan berbagai kajian bahwa agama Buddha yang telah lama tumbuh berkembang di Indonesia, nilai-nilai ajaran Buddha dituangkan dalam relief Candi Borobudur.
Oleh karena itu, katanya, tidak berlebihan jika kemudian Candi Borobudur disebut sebagai piwulang atau pelajaran dari ajaran agama Buddha Nusantara.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
"Atas dasar itulah umat Buddha menempatkan Candi Borobudur sebagai tempat suci yang patut untuk dikunjungi, bukan hanya semata-mata melakukan Dharmayatra ke India," ujarnya.
Wibowo berharap, upaya-upaya luhur yang telah dilakukan selama ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan umat Buddha.
Selain itu, katanya, umat Buddha dapat kembali menjalankan rutinitas ritualnya di Candi Borobudur.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
"Umat Buddha kembali menjalankan tradisinya leluhurnya, melakukan puja tidak hanya di wihara, akan tetapi juga kembali melakukan ritual puja di candi-candi suci, seperti Candi Borobudur," kata dia.[zbr]