“Karena (di Candi Borobudur) itu tempat salah satu upacara religius dibawa negara kesatuan yang ideologinya atau falsafah hidupnya Pancasila,” tuturnya.
Menkominfo juga mengungkapkan adanya kekhawatiran dari Lembaga PBB UNESCO mengenai potensi degradasi ketahanan kawasan Candi Borobudur, yang termasuk berasal dari adanya perangkat telekomunikasi dan informatika, meskipun sudah dilakukan beberapa kali pemugaran.
Baca Juga:
47 Tower Apartemen Akan Dibangun untuk Rumah Dinas di IKN
Terkait hal itu, ekosistem telekomunikasi diminta mengelola dan mengatur posisi dan ketinggian tower dengan baik, karena saat ini dalam radius lima kilometer kawasan ini sudah ada 22 menara telekomunikasi.
“Harus diatur terutama yang berada 283 meter di atas permukaan laut dengan ketinggiannya seperti teras tertinggi dari candi. Tower yang kita siapkan ini di satu sisi kalau dia dibangun disitu, maka harus menjadi bagian dari artistiknya lingkungan Borobudur, bukan dia menjadi bagian dari tidak indahnya kawasan Borobudur,” pungkasnya.
Menkominfo meyakini bahwa banyak ahli di sektor TIK yang bisa menata konstruksi sedemikian rupa agar infrastruktur TIK makin memperindah kawasan Borobudur.
Baca Juga:
Februari 2023, PUPR Targetkan Seluruh Hunian Pekerja Konstruksi IKN Selesai
“Kalau model towernya yang keren sehingga dia bisa menjadi satu paket yang memang wajah barunya Borobudur, apalagi dengan kemajuan teknologi-teknologi yang sekarang,” tandasnya.
Menteri Johnny mengharapkan agar kesan dari setiap mata pengunjung tidak saja kekaguman pada Borobudur. Lebih dari itu, Menkominfo mengharapkan industri telekomunikasi dan informatika yang menampilkan dukungan infrastruktur dengan artistik kawasan yang bagus.
“Itu harapannya, karenanya ketinggian (tower) menjadi penting untuk kita perhatikan, menempatkannya menjadi penting, desain dan arsitektur towernya jangan asal bikin saja, coba dibikin yang artistik,” imbuhnya.[zbr]