Hal ini dimaksudkan agar bisa menghadirkan festival seni yang mampu menggugah generasi muda untuk lebih peduli pada pengalaman masa lalu nusantara. Menurut dia proses kurasi dengan sangat ketat dan panjang.
"Kami sudah bekerja sejak tahun lalu dengan melalui lokakarya cipta, kemudian dengan temu seni,” ujar Melati Suryodarmo.
Baca Juga:
Mengenal Candi Cetho, Tertinggi ke-3 di Indonesia Mengalahkan Borobudur
“Harapan kami festival ini semoga menjadi peristiwa kebudayaan dengan format yang kekinian, membuka pada inovasi-inovasi karya baru yang menggabungkan antara kerja kreatif seni, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan," ujarnya.[zbr]