Sekretaris Desa Punjulharjo, Ubadillah mengatakan perahu itu awalnya ditemukan oleh warga yang hendak membuat tambak. Temuan itu membuat pemerintah lantas melakukan penelitian dan konservasi. Hasilnya, perahu itu memang diduga peninggalan dari abad ke-7.
"Kira-kira perahu ini dibuat pada abad ke-7, lebih tua dari Candi Borobudur, kalau Candi Borobudur sekitar abad ke-8," kata Ubadillah saat ditemui.
Baca Juga:
Penjualan Hampers Produk Rumah BUMN SIG Melonjak 30 Persen Selama Bulan Ramadan 2024
Kepala Sub Koordinator Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Retna Dyah Radityawati mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa perahu itu sebenarnya bukan milik masyarakat pribumi pada saat itu.
"Kemungkinan bukan orang nusantara tapi memang orang-orang Indochina yang biasanya mereka itu berdagang bukan hanya di pinggiran pantai tapi sudah masuk ke dalam-dalam," jelas Retna saat ditemui di kantornya, Selasa (22/11/2022) siang.
Dia menjelaskan, pada abad ke-7 sampai pada abad ke-8, kata Retna, hubungan bilateral antara orang Nusantara dengan orang Indochina itu sudah terbilang erat, termasuk kerjasama perdagangan. Kerja sama perdagangan itu, tidak berlangsung di pinggir laut, melainkan sudah masuk sampai ke wilayah pedalaman.[zbr]