"Jadi ini titik awal untuk bergerak, semoga ke depan pandemi betul-betul berakhir dan kehidupan masyarakat, terutama seni rupa kembali normal dan menjadi bagian dari kebanggaan bangsa Indonesia," kata Umar.
Menurut dia, pameran "Titik Balik" ini juga bagian dari doa. Doa untuk semua dengan kebahagiaan seperti ini bisa bersama-sama tatap muka langsung, karena manusia butuh kebersamaan, butuh hubungan sosial, satu sama lainnya butuh untuk saling berbagi.
Baca Juga:
Parpol dan Ormas Penting Sebagai Penjaga Moral dan Nilai Demokrasi di Pilkada
"Kegiatan ini juga sebagai rasa syukur, karena selam dua tahun juga banyak yang menjadi korban COVID19, tetapi hari ini kami masih bisa berjumpa, masih bisa saling berbagi bercerita bersama di (pameran, red.) 'Titik Balik' ini," katanya.
Hadir dalam pembukaan pameran tersebut, antara lain Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein, pemilik Museum Seni Rupa OHD Kota Magelang Oei Hong Djien, pecinta seni, pegiat budaya di Magelang dan sekitarnya.
Acara di galeri seni rupa sekitar 600 meter timur Candi Borobudur itu, juga ditandai dengan pementasan Tari Lengger oleh sejumlah seniman dari Kabupaten Wonosobo dan pembacaan puisi oleh penyair Kota Magelang Haris Kertorahardjo (Lie Thian Hauw).[zbr]