WahanaNews-Jateng | Pemerintah terus mendorong penggunaan mobil listrik karena dinilai ramah lingkungan dan bisa jadi kendaraan masa depan sebab bisa hemat energi, Kamis (9/6/2022).
Upaya itu didorong dengan menyediakan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Palembang.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Saat ini sudah ada dua SPKLU yang dibangun oleh PLN yakni di kantor PLN di Jalan Kapten A Rivai dan Demang Lebar Daun yang bisa menampung pengisian baterai mobil atau motor listrik lebih cepat.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu, Bambang Dwiyanto mengatakan SPKLU ini tersedia mode slow charging dan fast charging.
Mode slow charging membuat pengisian kendaraan listrik bisa dilakukan dengan meninggalkan kendaraan di SPKLU selama beberapa jam.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Namun untuk mode fast charging bisa menggunakan dua panel charging sekaligus dengan daya pengisian full cuma satu jam saja.
"Jadi cocok bagi pemilik kendaraan listrik yang tengah istirahat sambil mengisi daya baterai untuk melanjutkan perjalanan lagi," ujar Bambang.
Bambang mengatakan peminat dan respon mobil listrik ini sebenarnya bagus namun karena harganya memang masih berada si level menengah atas maka pemilik kendaraan ini sendiri belum terlalu banyak di Palembang atau Sumsel.
Itulah sebabnya PLN bersyukur adanya Pergub 26 2021 Desember tentang penggunaan
Kendaraan bermotor listrik berbasis batre (KBLBB) sehingga mendorong upaya sosialisasi penggunaan mobil listrik.
Sebagai contoh pemprov Sumsel mendorong agar mobil dinas ke depan dianggarkan pembeliannya menggunakan mobil listrik.
Sementara itu Nasional Sales Division Head Nissan Indonesia Caca Tobing
mengatakan Nissan mendukung program gerakan ramah lingkungan dengan menghadirkan dua kendaraan listrik yakni Nissan Kick dan Leaf.
Caca menjelaskan kendaraan listrik Nissan leaf bisa diisi penuh 40 kwh dengan biaya Rp 57.888 yang bisa dijalankan dengan jarak tempuh 311 km.
Biaya ini jauh lebih murah dibanding penggunaan mobil bahan bakar dengan jarak tempuh yang sama karena akan menghabiskan bahan bakar penuh 60 liter dengan biaya Rp 540 ribu dengan jarak tempuh 540 km.
Dua hari touring dari Jakarta sampai Palembang baru sekali charging dan akan lanjut lagi sampai jambi dengan estimasi sekali pengisian lagi di Sungai Lilin.
"Kehandalan Nissan Leaf sendiri sudah teruji dengan ikut touring uji kehandalan kendaraan listrik yang dilakukan Kementrian Perhubungan membuktikan kehandalan mobil listrik melakukan perjalanan darat dari Jakarta-Jambi dengan jarak tempuh 826 Km awal Januari lalu di dengan rute Jakarta-Jambi," katanya.
Harga jualnya sendiri mobil ini dibandrol mulai Rp 700 jutaan.
Selain Nissan Leaf, mobil listrik yang juga sudah hadir di Palembang yakni Hyundai.
Hyundai sendiri dipasarkan dengan berbagai tipe dan harga jual mulai Rp 700 jutaan juga.
Sebelumnya Branch Manager Hyundai Maju Motor Palembang Andry Ardila mengatakan Hyundai bisa diisi saya di rumah atau juga di SPKLU.
Mobil listrik ini sendiri akan terisi full baterai 100 persen saat di charger 6 jam pada SPKLU di kantor Hyundai atau di rumah namun akan lebih cepat jika diisi di SPKLU PLN karena hanya butuh waktu 4 jam saja atau selisih 2 jam.
Mobil bisa dipakai dengan waktu 373 km saat baterai terisi penuh. Jumlah jarak yang ditempuh ini cukup 10 hari pemakaian jika hanya digunakan di Palembang saja.
Setiap kali mengisi bateri penuh membutuhkan biaya Rp 50 ribu saja.
Kecanggihan teknologi mobil listrik inilah yang menjadi alasan konsumen dengan kalangan tertentu khususnya menengah atas lebih menyukai mobil listrik murni.
Andry menjelaskan mobil listrik lebih ramah lingkungan karena gas buangnya bersih, tidak berisik, ramah perawatan sehingga lebih hemat karena tidak perlu sering bengkel ganti oli, busi, saringan bensin, dan lainnya.
Hanya perlu perawatan kaki mobil saja dan itu juga biasanya kaki mobil juga awet bertahun-tahun.
Baterai mobil listrik produksi Hyundai ini juga memiliki garansi baterai hingga 8 tahun sehingga lebih awet dan terjamin.
Sementara itu pengisian daya listriknya memerlukan listrik dengan kekuatan 2.200 volt ampere agar pengisiannya stabil.
Mobil listrik ini dibandrol harga mulai Rp 700 jutaan yakni Ionic 5 Prime reguler Rp 728 juta hingga Rp 840 juta untuk Ionic 5 signiture long range. [non]