Jendelanya unik. Terbuat dari kayu jati model kuno, diatasnya terukir besi sebagai ventilasi.
Pengurus Masjid Jami Jomblang Hardi Tahir mengatakan, pada tahun 2006, masjid yang disebut sebagai masjid Nahdlatul Ulama (NU) tertua ini diperbaiki agar terlihat lebih modern dan menarik.
Baca Juga:
Serangan Israel Tewaskan Petinggi Militer Iran, Konflik Teluk Kian Membara
"Sudah lama, kemudian dicat kembali biar terlihat bagus. Tapi untuk bangunan temboknya, kami tidak pernah mengganti. Masih asli sejak dulu," tutur kepada wartawan, Jumat (15/4/2022).
Di samping itu, keaslian empat saka dari kayu berwarna coklat juga masih menjadi penyangga pada bagian utama masjid.
Menurut Tahir, dulunya masjid ini didirikan oleh lima tokoh penting, seperti Kiai Haji (KH) Bukhori, KH Ridwan, KH Rusdi, KH Anwar, dan KH Salim. Tepatnya pada 3 September 1993.
Baca Juga:
Indonesia Harus Bersatu Lawan Radikalisme, BNPT Dorong Pemanfaatan Teknologi
Menariknya, mimbar khotbah masjid juga tak sedikitpun diubah oleh pengurus ataupun masyarakat sekitar.
Bertingkat, menempel di tembok tepat sebelah tempat imam.
"Temboknya pun lebih tebal dan lebar. Kalau dulu penataan batu batanya memalang, beda dengan sekarang," tutur Tahir.