PLN juga melakukan assessment instalasi rumah-rumah warga yang sebelumnya terkena banjir untuk memastikan sudah aman jika nanti listrik akan dinyalakan.
Sebelumnya, di awal 2023, terpantau dari monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa dibeberapa daerah mengalami cuaca ekstrem dan bahkan mengakibatkan terjadi bencana banjir atau tanah longor.
Baca Juga:
Utamakan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Jaga Tarif Listrik Tetap Terjangkau Sepanjang 2025
Seperti yang terjadi di Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng) dibeberapa hari terakhir, banjir dilaporkan sampai menggenangi pemukiman warga.
PT PLN (Persero) menjadi salah satu yang memiliki peran vital untuk mengamankan listrik saat terjadi cuaca ekstrem, banjir, termasuk melakukan pemulihan jika terjadi gangguan kelistrikan akibat terdampak cuaca.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memberikan instruksi langsung kepada seluruh unit di semua wilayah kerja untuk bersinergi membantu mengantisipasi dan menangani bencana banjir.
Baca Juga:
Tingkatkan Sarana Prasarana Pendidikan, PLN Beri Sambungan Listrik Gratis bagi PAUD di Karawang
Di kawasan Pantura Jateng sendiri, PLN turut aktif Bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan berbagai stakeholders terkait untuk melakukan penanganan yang cepat dan tepat.
"Saat bencana banjir terjadi fokus kami melakukan pengamanan jaringan kelistrikan untuk menjaga keselamatan warga. Kami juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, BPBD serta pihak terkait untuk menyalurkan bantuan kepada wilayah yang terdampak bencana," ucap Darmawan.
Sejak kejadian banjir, PLN menurunkan petugas piket untuk kontrol jaringan dan pengamanan kelistrikan. PLN juga secara paralel memastikan titik-titik lokasi yang digunakan warga untuk berkumpul sementara dan menyalurkan bantuan ke sejumlah titik tersebut.