WahanaNews-Semarang | Hasil tangkapan para nelayan di Tambakrejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, menyusut 10 kali lipat dari sebelumnya.
Salah satu penyebabnya diduga karena adanya sampah plastik yang membuat ekosistem ikan di muara Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) dan laut Kota Semarang tercemar.
Baca Juga:
Listrik Andal PLN Sukses Kawal Peringatan HUT ke-80 TNI di Monas Tanpa Gangguan
Salah satu nelayan Tambakrejo, Ahmad Marzuki, mengatakan, beberapa tahun yang lalu dalam satu hari bisa mendapat tangakapan 10 kilogram.
"Sekarang 1 kilogram saja sudah susah," kata Ahmad saat ditemui di rumahnya, Kamis (7/4/2022).
Ahmad menuturkan, menyusutnya volume ikan disebabkan karena karena kerusakan lingkungan khususnya di pesisi Kota Semarang.
Baca Juga:
Hadiri Puncak Peringatan HUT Ke-80 TNI,Wabup Karo: Pemkab Karo Tetap Bersinergi Menjaga Stabilitas Keamanan.
"Kami hanya bisa bertahan dengan cara kecil-kecilan seperti membersihkan laut dan muara sungai," kata dia.
Seingatnya, tahun 2005 yang lalu dia masih bisa mendapatkan 20 kilogram kepiting dalam sehari. Saat ini, kepiting menurutnya sangat susah dicari.
"Paling sekarang dapat 4 ekor saja sudah untung," kata dia.