WahanaNews-Semarang | Kawasan Candi Baru yang dikelilingi deretan rumah mewah dengan arsitektur gaya eropa merupakan permukiman bagi kalangan elite di Semarang, Jawa Tengah, sejak dulu.
Kawasan Candi Baru dibangun oleh seorang arsitek asal Belanda bernama Ir. Herman Thomas Karsten pada awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1920-an.
Baca Juga:
PBB Sahkan Anggaran Rp87,5 Triliun untuk Misi Perdamaian 2025–2026
Dr Ir Edi Purwanto MT dalam artikel bertajuk Jejak Kearifan Lokal Candi Semarang yang telah diseminakan pada 2009 lalu menjelaskan asal-usul pembangunan permukiman elite tersebut.
Dalam artikelnya yang dikutip Solopos.com, Rabu (9/2/2022) dijelaskan permukiman di Candi Baru dibangun untuk mengatasi kepadatan penduduk yang menyebabkan ketidakteraturan tata kita.
Kawasan bukit Candi dipilih sebagai permukiman karena memiliki udara yang sejuk, bersih, serta pemandangan alam menghadap ke laut.
Baca Juga:
Cegah Inflasi dan Jaga Daya Beli, Pemerintah Gulirkan Bantuan Beras untuk 18,2 Juta Penerima
Selain itu, wilayah tersebut belum tersentuh urbanisasi.
Pembangunan permukiman baru ini pun menggunakan konsep garden city yang dikembangkan Howard pada 1898.
Konsep ini digunakan sebagai upaya mengatasi kemunduran kualitas hidup dan kelestarian lingkungan akibat industrialisasi yang tidak terkendali di dalam kota.