JATENG.WAHANANEWS.CO, Semarang - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Sumanto, mendorong pemerintah untuk terus melakukan riset dalam penyediaan bibit ternak dan tanaman berkualitas bagi petani.
"Penyediaan bibit berkualitas, baik ternak maupun tanaman apapun termasuk padi harus dilakukan oleh pemerintah. Karena 70 persen keberhasilan peternak dan petani ada pada bibit yang kualitasnya bagus," katanya di Semarang, Minggu (20/4/2025).
Baca Juga:
Ono Surono Sebut Kamus Bantuan Hibah/Bansos dan Bankeu Pemprov Jabar Perlu Direvisi
Menurut dia, riset terkait penyediaan bibit berkualitas harus terus dilakukan karena perkembangan yang semakin maju menjadi tantangan ke depan.
"Pemerintah harus uji coba dulu hasil risetnya. Setelah itu baru diserahkan kepada petani dan peternak," katanya.
Ia mengatakan kebijakan pemerintah yang paling utama menyejahterakan peternak dan petani, antara lain melalui penyediaan bibit berkualitas, subsidi, serta meningkatkan harga jual produksi peternak dan petani.
Baca Juga:
Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Tanggapi Aksi Massa Tolak UU TNI dan Sejumlah RUU
"Produksi daging dan susu di Jawa Tengah menempati peringkat kedua se-Jawa. Tapi yang utama bagaimana itu terus ditingkatkan, agar bisa menjadi bagian kesejahteraan petani dan peternak," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Ignatius Haryanta Nugraha mengatakan penyediaan bibit untuk unggas sudah selesai dan industri pembibitan unggas sudah berjalan baik.
"Tapi untuk ternak-ternak ruminansia, ternak lokal perlu 'effort' (upaya) bagaimana kita untuk pengadaan bibit ternak yang berkualitas. Di situlah peran pemerintah, kita memiliki UPT-UPT untuk menghasilkan bibit ternak dalam bentuk sperma beku yang kita jual kepada masyarakat dengan harga yang sangat murah," katanya.
Ia mengatakan bibit ternak yang dihasilkan, antara lain sapi, kambing, itik, dan ayam, serta siap menjamin kualitas ternak sebelum dipasarkan kepada masyarakat.
"Kita juga melakukan pendampingan kepada peternak agar mereka bisa menerapkan prinsip 'good breeding practice' sehingga ternak yang dihasilkan betul-betul layak untuk dikembangkan sebagai ternak bibit yang ada di Jawa tengah," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]