Selain itu, Agus menekankan kepada produsen kendaraan listrik untuk mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Pengoptimalan nilai komponen lokal ini dapat meningkatkan potensi pasar kendaraan akibat diterbitkannya Inpres No. 7 Tahun 2022," imbuhnya.
Baca Juga:
Sejalan Visi Presiden, Balai Kemenperin Ciptakan Inovasi Pendukung Industri Hijau
Dikesempatan yang sama, General Manager Viar Motor Dimas Tommy Radityo menjelaskan, pabrik Viar Motor berdiri sejak tahun 2000 di kawasan Terboyo.
"Seiring dengan semakin berkembangnya bisnis usaha Viar Motor Motor, perusahaan melakukan relokasi ke kawasan Industri Bukit Semarang baru (BSB) pada Maret 2011 untuk meningkatkan sistem produksi, kapasitas produksi, dan kualitas produksi," ucap Dimas.
Menurutnya pabrik baru seluas 20 hektare ini memiliki kapasitas produksi hingga 1.000 unit per hari.
Baca Juga:
Wamenperin: Standardisasi Tingkatkan Daya Saing Industri Prioritas Nasional
Dimas menambahkan, pihaknya membutuhkan dukungan termasuk dari pemerintahmulai edukasi dan sosialisasi, serta dukungan infrastruktur seperti penempatan battery swap station.
"Ke depan, kami yakin dengan banyaknya battery swap station dan SPKLU, akan meyakinkan masyarakat untuk konversi menggunaan kendaraan listrik," pungkasnya.[gab]