Jateng.WahanaNews.co, Semarang - Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan bahwa nilai investasi di wilayah tersebut pada tahun 2023 mencatatkan kenaikan sebesar 12,56 persen dibandingkan tahun 2022.
"Investasi di Jateng menjadi salah satu sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jateng,” kata Sumarno saat membuka Rapat Evaluasi Pencapaian Investasi Jateng, di Semarang, Senin (26/2/2024).
Baca Juga:
DPMPTSP Kota Tangerang: Hong Kong Jadi Negara Terbanyak Investasi Triwulan Ketiga 2024
Pada 2023, kata dia, investasi tercatat mencapai Rp77,02 triliun, dengan tingkat penyerapan tenaga kerja mencapai 280.643 orang, sedangkan pada 2022 sebesar mencapai Rp68,41 triliun.
Sumarno mengatakan bahwa menarik investor menjadi cara yang efektif untuk mengatasi problem pengangguran dan kemiskinan di Jateng.
Karena itu, kata dia, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota diminta untuk menyediakan sarana prasarana yang baik, memberikan pelayanan yang prima, cepat, mudah, dan murah, serta tidak mempersulit atau menjadi portal bagi investor.
Baca Juga:
Paslon Gubernur PDIP Steven Kandouw-Denny Tuejeh Janjikan Program Unggulan Majukan Sulut
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jateng Sakina Rosellasari mengatakan bahwa realisasi investasi di Jateng berasal penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan usaha mikro kecil (UMK).
Sejauh ini, kata dia, realisasi investasi PMA masih didominasi sektor padat karya, dengan industri yang banyak menyerap tenaga kerja meliputi industri alas kaki, garmen, tekstil, dan pakaian jadi.
Sedangkan PMDN, kata dia, meliputi transportasi, gudang, dan perkantoran kawasan industri.