"Masyarakat disarankan untuk vaksin booster agar bisa langsung terbang menggunakan pesawat tanpa ada PCR maupun antigen. Namun jika baru vaksin dosis satu maupun dua wajib menunjukkan PCR maupun antigen," katanya.
Sementara Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Heri Trisno Wibowo mengatakan, jumlah penumpang yang turun di Bandara Jenderal Ahmad Yani selama sepekan belakangan hingga Sabtu (23/4) fluktuatif.
Baca Juga:
Solusi Baru untuk Lindungi Konsumen, OJK Luncurkan Pusat Penanganan Penipuan Keuangan
Menurutnya, pada Sabtu (23/4) jumlah penumpang pesawat yang datang sekitar 2 ribu orang dan yang berangkat 1.700 penumpang.
Ia menuturkan, rata-rata penumpang yang datang dari Jakarta. Begitu juga penumpang dari luar Jawa telah mulai berdatangan. Namun peningkatannya belum begitu signifikan.
"Pesawat yang datang dari luar Jawa terbatas jumlahnya. Tapi selalu penuh keterisiannya. Ada dua maskapai yang melayani luar jawa Lion air dan Sriwijaya," jelasnya.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas Semarang memprediksi, 80 ribu pemudik akan memadati pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Prediksi itu merujuk dari kondisi mudik 2019 saat belum pandemi. Kala itu, penumpang turun di pelabuhan Tanjung Emas sebanyak 45.200 dan 35 ribu yang berangkat.
"Puncak mudik akan terjadi minggu depan. Kami prediksi penumpang kapal akan meningkat seperti di tahun 2019," ujar Pelaksana Harian KSOP Tanjung Emas Semarang, Mashudi Rofik, Sabtu (23/4).