Semarang.WahanaNews.co | Diduga karena sopir ceroboh lupa mengunci kabin kemudi, sebuah truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina mengalami kecelakaan di turunan Jalan Dokter Wahidin, Semarang pada Selasa (2/8/2022) malam.
Kernet truk tewas terjepit ruang kemudi, sementara sang sopir mengalami patah tulang.
Baca Juga:
Instruktur Berkendara: Hampir Seluruh Kecelakaan Truk Disebabkan Kesalahan Pengemudi
Truk tangki Pertamina kosong tanpa muatan minyak itu bernomor polisi E 9296 YB yang disopiri Nuryanto.
Kecelakaan diduga dipicu human error karena sang sopir lupa mengunci kabin truk sesaat melaju di jalan turunan usai melakukan perbaikan mesin.
Lantaran terlanjur berjalan, sopir mengalami kesulitan mengendalikan laju truk karena kabin truk tidak tegak ke depan. Selain itu, jalanan yang menurun membuat truk meluncur dengan kencang dan menerobos lahan kosong di sisi kanan jalan, lalu baru berhenti setelah menabrak sebuah bangunan.
Baca Juga:
Diduga Sopir Mengantuk, Truk Terguling di Tol Jagorawi
Perwira Satlantas Polrestabes Semarang Ipda Suyatno mengatakan, evakuasi pun segera dilakukan Tim Gabungan Basarnas Semarang terhadap sopir dan kernet yang terjepit di kabin kemudi.
Sopir dapat dievakuasi dalam keadaan luka patah tulang di bagian kaki, sementara kernet truk tangki tewas karena terjepit.
Seorang pengendara ojek online turut menjadi korban dalam kejadian laka lantas itu. Korban yang sebelumnya melaju di depan terserempet truk tangki itu hingga terpental dan mengalami luka.
Sementara kernet truk tidak dapat menyelamatkan diri, tewas terjepit kabin truk. Dan sopir selamat, hanya menderita patah tulang.
Evakuasi kernet truk berjalan dramatis. Petugas Basarnas dan warga harus memotong bodi truk menggunakan gergaji mesin untuk mengeluarkan kernet truk yang terjepit, lalu dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Kariadi Semarang. Sementara sopir dan pengemudi ojek ditangani petugas kesehatan.
Akibat kecelakaan, ruas Jalan Dokter Wahidin Semarang sempat mengalami ketersendatan karena banyak warga yang menyaksikan proses evakuasi.[gab]