JATENG.WAHANANEWS.CO, Semarang - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, meminta desa-desa di provinsi ini untuk tetap mempertahankan ruang terbuka hijau sebagai bagian dari upaya menjaga tradisi.
"Tradisi semacam ini jamak dilakukan warga, baik yang sudah kenal maupun bari dikenal," kata Sarif di Semarang, Rabu (26/2/2025).
Baca Juga:
Wali Kota Semarang Ajak Warga Pilah Sampah dari Tingkat RT untuk Lingkungan
Menurut dia, budaya tegur sapa di masyarakat perdesaan mulai luntur akibat terjebak perkembangan teknologi.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu upaya untuk menjaga agar budaya tersebut tetap terjaga.
Jawa Tengah memiliki 7.810 desa yang tersebar di 29 kabupaten.
Baca Juga:
Gubernur Jawa Tengah Dorong Percepatan Perbaikan Jalan Jelang Arus Mudik Lebaran 2025
Menjaga budaya tegur sapa, lanjut dia, akan mewujudkan terciptanya lingkungan yang ramah dan saling mendukung.
"Ruang terbuka hijau menjadi ruang interaksi masyarakat semua umur, untuk memberi teladan melalui berbagai sikap dan tindakan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Oleh karena itu, menurut dia, menjadi tugas pemerintah desa untuk terus menjaga budaya tersebut.
Meski ringan dan mudah dilakukan, kata dia, budaya tegur sapa dapat dimaknai upaya menjaga guyub rukun masyarakat.
Ia menuturkan semangat gotong royong dan kepedulian sesama menjadi kunci di balik terjalinnya hubungan yang harmonis dan saling mendukung.
Upaya pemerintah desa menjaga ruang terbuka, kata dia, bisa dilakukan dengan menyelenggarakan festival budaya, lomba-lomba tradisional, dan pertunjukan seni.
"Tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga sarana untuk mempererat tali silaturahmi dalam suasana penuh kegembiraan," katanya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]