Di mata warga, emas mempunyai nilai lebih dibandingkan uang.
"Apalagi ibu-ibu ya, ini minyak jelantah kebanyakan ibu-ibu kan yang punya. Mereka lebih suka emas," papar dia.
Baca Juga:
Pemerintah Kucurkan Rp100 Miliar untuk Infrastruktur Dasar Manokwari
Sejak saat itu, usahanya itu mulai dilirik oleh warga. Dalam hal penukaran emas, Ika juga bekerja sama dengan perusahaan emas yang legal.
"Memang beda rasanya kalau ditukar dengan emas. Kalau ditukar uang kan sudah biasa ya," imbuh dia.
Dengan mengumpulkan minyak jelantah lima botol berukuran 1,5 liter, warga bisa mendapatkan emas seberat 0,02 gram.
Baca Juga:
Mayoritas Melanggar Overstay dan Penyalahgunaan Izin Tinggal, Imigrasi Karawang Deportasi 10 WNA Sepanjang 2025
"Selama ini mayoritas ibu-ibu yang tertarik memang," ujar dia.
Sampai saat ini, puluhan warga sudah menjadi member di Bank Sampah Resik Becik.
Dia berharap, penukaran minyak jelantah dengan emas bisa berkembang.