Solo.WahanaNews.co | Warga terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo telah kembali ke rumah setelah genangan air mulai surut pada Sabtu (22/10/2022) sore hari. Meski demikian, sukarelawan bencana alam tetap disiagakan di pinggir sungai guna mengantisipasi dampak banjir susulan saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi.
Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Solo dan sekitarnya pada Jumat (21/10/2022) sore-malam hari. Hal ini mengakibatkan ketinggian air sungai bertambah signifikan.
Baca Juga:
Langit Dubai Jadi Hijau Pasca Banjir, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Dalam hitungan menit, air sungai meluap dan mulai merendam rumah penduduk dan jalan perkampungan di wilayah Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres pada Sabtu dini hari. Ada 99 rumah penduduk yang tergenang banjir luapan dari Sungai Bengawan Solo.
Kala itu, warga terdampak banjir mengungsi ke sejumlah lokasi, seperti masjid dan rumah-rumah tetangga. Mereka menunggu hingga genangan air benar-benar surut sebelum kembali ke rumah masing-masing.
Genagan air mulai surut pada Sabtu siang. Warga pun kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan perabotan rumah tangga.
Baca Juga:
Intensitas Hujan Tinggi, Banjir Landa Tapteng
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan warga terdampak banjir telah kembali ke rumahnya pada Sabtu siang. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) langsung memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir.
“Warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sekarang sudah tak ada lagi genangan air,” kata dia, kepada Solopos.com, Minggu (23/10/2022).
Meski demikian, sukarelawan bencana alam tetap disiagakan di sepanjang Sungai Bengawan Solo untuk memantau ketinggian air sungai tatkala turun hujan dengan intensitas tinggi. Mereka disebar di wilayah Pasar Kliwon dan Jebres yang menjadi daerah langganan banjir Bengawan Solo.