Jateng.WahanaNews.co, Solo - Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surakarta 2024-2045 menekankan kegiatan antardaerah mengingat potensi yang besar di Solo dan sekitarnya.
"Yang ditonjolkan di RPJPD salah satunya potensi antarkota," kata Sekretaris Daerah Kota Surakarta Budi Murtono, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2024).
Baca Juga:
PPIH Embarkasi Solo Imbau Jamaah Haji Jaga Kesehatan Cegah Mers-CoV di Arab Saudi
Ia mengatakan hal itu sejalan dengan indikator yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan 56 indikator yang menjadi poinnya.
"Ada 56 indikator utama pembangunan yang harus dimuat di RPJPD. Kalau kami ada 54 indikator," katanya lagi.
Sebanyak 54 indikator utama pembangunan tersebut, mulai dari indikator sosial seperti kependudukan, angka kemiskinan, gini ratio, dan indeks pembangunan manusia (IPM).
Baca Juga:
Solo Siapkan Strategi Baru jadi Kota Metropolitan
Selain itu, ada pula indikator ekonomi yang meliputi produk domestik regional bruto (PDRB), tingkat inflasi, ketenagakerjaan, indeks pembangunan teknologi informasi dan telekomunikasi, dan pariwisata (IP-TIK).
Menurut dia, indikator utama pembangunan ini sudah diselaraskan dengan indikator yang sama di tingkat provinsi dan nasional.
Salah satu yang menjadi poin adalah ke depan Kota Surakarta didorong menjadi pusat kegiatan antardaerah dengan berbagai wilayah yang ada di sekitar.