Berdiri di atas lahan 2,8 hektar, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibangun seluas 8 ribu meter persegi. Lahan tersebut awalnya milik PT Pertamina yang dihibahkan kepada Kementerian Agama (Kemenag).
Pembangunan masjid tersebut menelan biaya Rp300 miliar yang sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah UEA.
Baca Juga:
Fajri Munthe Akan Perjuangkan Sarpras Pendidikan Dibawah Kemenag
Menurut Gibran, saat ini pembangunan masjid tersebut sudah selesai. Berdasarkan pantauan di lokasi, bangunan masjid memang sudah berdiri lengkap dengan kubah dan empat menaranya. Dari jauh, masjid tersebut terlihat seperti dibalut marmer putih di bagian temboknya.
"Wis rampung (sudah selesai)," katanya.
Hanya saja, pagar pembatas proyek masih terpasang mengelilingi lokasi pembangunan masjid. Kendaraan-kendaraan proyek juga masih tampak terparkir di sana.[zbr]