Singkat cerita Djaka Sangsang bertemu dengan Dewi Maya yang merupakan anak kandung dari Djaka Sangsang. Tetapi pernikahan ini konon membuat sang ayah Djaka Sangsang merasa malu karena anak kandungnya menikah dengan anak angkatnya yang ditemukan di Sungai Bengawan Solo.
Ki Ageng Kuwung akhirnya mencari cara agar anaknya bisa berpisah dengan Djaka Sangsang. Djaka lantas diminta untuk menyampaikan surat kepada Kerajaan Pajang di ibu kota kerajaan.
Baca Juga:
Bom Ikan Meledak di Perahu, Nelayan asal Banggai Sulteng Tewas Mengenaskan
Isi suratnya agar Djaka Sangsang bisa dijadikan abdi selamanya, sang anak tiri itu lantas tak menolak lalu berangkat menyampaikan surat ke Pajang.
Djaka Sangsang lantas diterima menjadi abdi atau pembantu oleh karena Djaka juga memiliki wajah yang cakap membuat putri Pajang pun jatuh cinta padanya. Akhirnya sang putri Pajang itu pun kawin dengan Djaka Sangsang.
Di sisi lain, Dewi Maya istri Djaka Sangsang yang tinggal di Desa Kuwung telah menunggu begitu lama sang suami, namun tak kunjung pulang. Istrinya lantas berupaya menjemput suaminya di Pajang, akan tetapi saat menyeberang Sungai Bengawan Solo inilah Dewi Maya hanyut dan hilang di Kedung. Sejak saat itulah kedung itu dinamakan Kedung Maya.
Baca Juga:
Kapal BBM Pertamina Terbakar di Laut Mataram, 3 ABK Tewas
Djaka Sangsang yang berada di Pajang agak lama teringat meninggalkan istrinya di Desa Kuwung. Ia lantas meminta untuk berkunjung untuk datang ke Desa Kuwung sebentar. Permintaan itu disetujui oleh putri Pajang tadi.
Setibanya di Desa Kuwung ada seseorang yang memberitahu Djaka Sangsang bahwa istrinya hanyut dan hilang di Sungai Bengawan Solo tak lama, saat hendak menyusulnya ke Pajang. Djaka Sangsang pun cukup sedih dan tampak murung.
Dia kemudian melihat ke arah Sungai Bengawan Solo tempat di mana istrinya hilang. Tiba-tiba Dewi Maya seolah-olah menampakkan wujudnya, hingga membuat Djaka Sangsang tak tahan dan dia melompat juga ke dalam kedung. Dia pun akhirnya turut hilang di situ.