WahanaNews-Solo | Darah dan hasil limbah pemotongan anjing yang berasal dari rumah jagal diduga mengalir ke aliran Sungai Bengawan Solo.
Adapun rumah-rumah jagal itu disebut membunuh lebih kurang 15 ekor anjing setiap harinya dengan cara yang kejam.
Baca Juga:
Marak Perdagangan Daging Anjing, DKPPP Kota Bekasi Lakukan Hal Ini
Dugaan darah dan hasil limbah pemotongan anjing mengalir ke aliran Sungai Bengawan Solo itu disampaikan Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI).
Itu didasarkan dengan investigasi yang telah mereka lakukan.
Adapun DMFI juga memiliki gambar dan video yang menunjukkan bila air Sungai Bengawan Solo menjadi merah karena darah dan limbah hasil pemotongan anjing.
Baca Juga:
Gubernur Inginkan Ternak Kalsel Lebih Berkualitas
“Bahkan setelah bertahun-tahun melakukan investigasi, tetap saja sangat mengejutkan melihat betapa kejamnya perdagangan daging anjing, melihat Sungai Bengawan Solo terkontaminasi dengan darah dan sisa potongan anjing yang dibunuh dengan kejam," kata Koordinator Nasional DMFI dan pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Karin Franken.
"Sementara itu juga di beberapa bagian sungai juga ada anak-anak bermain, orang-orang mencuci pakaian dan
memancing di sana," tambahnya.
Karin berharap pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati aliran Sungai Bengawan Solo memiliki ketegasan terhadap perdagangan dan penjagalan anjing.